Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menimba ilmu sesungguhnya tak selalu harus dilakukan di negeri sendiri. Sering kali pelajaran yang berguna justru didapat dari negeri lain. Hal ini berlaku buat semua aspek kehidupan, tak terkecuali sepak bola.
Bek anyar Tottenham Hotspur, Eric Dier, mengalaminya. Dia memperoleh banyak pelajaran berharga saat bermukim di Portugal, terutama dari sejumlah pelatih Sporting Lisbon, yang menjadi tempatnya memulai karier profesional.
Meski lahir di Inggris, Dier mesti hijrah ke Portugal ketika usianya menginjak 10 tahun mengikuti sang ibunda yang mendapatkan pekerjaan sebagai penyedia katering khusus ajang Piala Eropa 2004. Sejak itu, keluarganya memutuskan menetap di negara Semenanjung Iberia itu.
Dier lantas didaftarkan ke akademi sepak bola Sporting Lisbon agar dapat mengembangkan potensi dan bakat mengolah si kulit bundar. Di sini lah dia mempelajari sistem baru yang belum tentu didapat di negeri asalnya.
“Saya tumbuh di negeri orang dan saya mendapatkan pelajaran yang berbeda. Pelatih-pelatih di Portugal mengajarkan kepada setiap pemain muda untuk tidak takut berbuat salah,” kata Dier dalam sebuah wawancara yang dilansir ITV Sport.
“Mengapa demikian? Kesalahan membuat kita belajar memperbaikinya dengan cara berlatih keras di setiap kesempatan. Karena itu, pelatih di sana tidak pernah menghukum pemain yang berbuat salah. Mereka tahu kesalahan bisa menjadikan seorang pemain lebih kuat lagi dari sebelumnya,” ujar dia.
Dier menjadi perbincangan media Inggris usai tampil sebagai pahlawan di laga pembuka Tottenham, Sabtu (16/6). Pemain yang baru berusia 20 tahun itu mencetak gol semata wayang Spurs semenit jelang bubaran guna memastikan poin penuh perdana di Premier League 2014/15.