Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dari hasil evaluasi, NBL Indonesia, pihak penyelenggara memutuskan dua wasit NBL Indonesia terdegradasi ke WNBL Indonesia, dan sebaliknya. Dua wasit yang terdegradasi, ialah Risky Heris dan Ibnu Hajar. Kedua wasit ini, berada di dua peringkat terbawah dari hasil evaluasi peringkat wasit NBL Indonesia. Sebagai konsekuensi dari degradasi, Risky dan Ibnu akan memimpin laga WNBL Indonesia mulai Seri Bandung, Maret mendatang.
Bila Risky dan Ibnu harus merasakan atmosfer WNBL Indonesia mulai seri Bandung, Arnaz Anggoro dan Yuli Wulandari justru akan merasakan suasana baru sebagai pemimpin laga di NBL Indonesia. Arnaz dan Yuli, berhak mendapat promosi ke NBL Indonesia karena termasuk top two wasit WNBL Indonesia yang memiliki lisensi A.
Dengan promosi ini, Yuli pun siap mencatatkan namanya sebagai wasit perempuan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memimpin liga basket profesional pria. Kehadiran Yuli di kancah NBL yang 100 persen didominasi kaum adam tentu juga akan memberikan warna tersendiri bagi liga.
Puji Agus Santoso, senior manager Basketball Operations PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia, pengelola NBL dan WNBL Indonesia mengungkapkan bahwa ada beberapa kriteria penilaian dalam melalukan evaluasi wasit. Diantaranya ialah assessment (penugasan), psychology (psikologi wasit), rules test (tes peraturan), serta tes fisik
”Kecakapan dan ketegasan wasit dalam memimpin pertandingan, sangat kami perhatikan agar kualitas liga terus meningkat. Dengan adanya evaluasi berupa promosi dan degradasi ini, diharapkan semua wasit NBL dan WNBL Indonesia terus menjaga kestabilan performanya,” ungkapnya.
Sumber: Rilis NBL Indonesia