Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

EPL Cenderung Tak Ramah bagi Tim Promosi

By Minggu, 17 Agustus 2014 | 22:45 WIB
Rio Ferdinand, berhasrat membantu QPR menjauh dari jerat relegasi (Scott Heavey/Getty Images)

klub profesional di seantero Inggris.

Tak heran, jika banyak tim sampai rela berjuang matian-matian guna mencapai atau mempertahankan sebuah status: bermain di EPL! Fenomena Cardiff pada musim lalu secara apik mendeskripsikan betapa menggiurkannya Premier League.

Bluebirds gagal memastikan sintas di EPL dan finis sebagai juru kunci klasemen. Kendati demikian, klub milik taipan asal Malaysia, Vincent Tan itu mendapatkan pemasukan total sebesar 62,08 juta pound. Nominal itu lebih banyak 1,2 juta dari Manchester United saat menjuarai EPL 2012/13!

Di sisi lain, terdegradasinya Cardiff musim lalu juga menegaskan EPL sebagai kompetisi yang tak ramah bagi tim promosi. Sejak digulirkan pada 1992, sebanyak 28 dari 65 tim (43 %) promosi harus rela kembali turun kasta. Hanya terdapat dua musim di mana tiga tim promosi tak terkena jerat relegasi, yakni pada  2001/02 (Fulham, Blackburn, Bolton), dan 2011/12 (QPR, Norwich, Swansea).  

Fakta itu itu tentu harus dijadikan alarm waspada bagi trio tim promosi musim ini yakni Leicester, Burnley, dan QPR.