Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
1 dengan tamunya.
Usai pertandingan, pelatih Nacional, Gustavo Morinigo, menyatakan timnya dihinggapi rasa tegang sehingga tidak dapat menampilkan permainan yang biasanya. Dia lantas mensyukuri hasil imbang yang diperoleh.
“Saya melihat ketegangan di wajah para pemain sepanjang pertandingan. Mereka belum terbiasa merasakan atmosfer partai final,” kata Morinigo seperti dilansir situs D10 Paraguay.
“Kami beruntung masih bisa meraih hasil imbang. Gol telat yang disarangkan Santa Cruz membuat peluang kami menjuarai Copa Libertadores tetap terbuka,” ujar pelatih berusia 37 tahun itu.
Di lain pihak, pelatih San Lorenzo, Edgardo Bauza, meminta anak asuhnya memperbaiki sentuhan gol. Dia ingin Leandro Romagnoli dkk. lebih garang lagi di kotak penalti lawan saat melakoni duel final II di Estadio Pedro Bidegain, Buenos Aires, Rabu (13/8).