Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Babak utama kompetisi Divisi Utama musim 2014 tinggal menyisakan beberapa pekan lagi di bulan Agustus.
Salah satu pelatih senior di Indonesia, Edy Paryono mengakui kompetisi Liga Indonesia masih harus lebih banyak berbenah. Liga Indonesia, khususnya Divisi Utama seharusnya menjadi perhatian serius di samping kompetisi level pertama, Liga Super Indonesia. Banyak hal yang harus benar- benar dibenahi, salah satunya kinerja perangkat pertandingan. Faktor ini menjadi yang terpenting sebab persoalan terbesar sepak bola Indonesia selain dana ialah kinerja wasit yang dianggap tidak netral.
“Masih banyak keluhan soal kepemimpinan wasit di Divisi Utama. Saya rasa setelah PSSI memiliki wasit yang levelnya sudah AFC supaya mendorong wasit yang lain,” tutur Edy yang kini melatih tim Kalteng Putra.
Menurut Edy, kompetisi Divisi Utama tidak kalah mendebarkan. Musim 2014, jumlah peserta mencapai 63 klub. Tentunya membutuhkan kerja ekstra keras untuk melakukan pengawasan. Apalagi banyak klub promosi yang baru merasakan kompetisi yang tanpa menggunakan APBD dan klub dituntut profesional.
Senada, pelatih PSIS Semarang, Eko Riyadi juga mengharapkan agar di kompetisi mudim depan PSSI menemukan format yang terbaik. “Mungkin untuk tahun ini karena ada unifikasi, tetapi musim depan Liga harus lebih baik lagi dan memiliki terobosan baru,” tuturnya.