Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
anak berkesulitan belajar untuk bisa berangkat ke Kejuaraan Dunia di Brasil.
Menurut surat kabar Swedia, Dagens Nyheter, tadinya asisten pelatih Stefan Jonsson mendapat mengontak Ibra dan memintanya untuk menyumbangkan kaos untuk dilelang guna mengumpulkan uang bagi timnas. Namun, ternyata striker PSG itu malah menyumbangkan uangnya.
"[Ibrahimovic] berkata 'Anda pakai untuk apa jersey-nya? Berapa biaya untuk pergi?'," Jonsson mengutip kata-kata Ibra ketika dimintai kaos.
"Ketika kami mengatakan butuh 350.000 krone Swedia, dia meminta nomor rekening dan kemudian menransfer."
Ibrahimovic lalu juga mengatakan kepada situs Paralimpiade (handikappidrott.se) bahwa dia ingin melakukan segala yang dia bisa untuk membantu tim menuju turnamen setekag mendengar kisah mereka dari Jonsson.
"Sepak bola harus dimainkan oleh siapa saja, terlepas dari jenis kelamin, cacat, atau tidak," kata pemain berusia 32 tahun tersebut.
"Ketika kami [tim nasional Swedia] absen di Piala Dunia, saya sangat kecewa. Jadi, ketika mendengar tentang 'tim yang tidak diketahui', saya berkata kepada diri sendiri ingin melakukan segalanya sesuai kemampuan untuk membantu mereka mengalami Piala Dunia."
Ini bukan pertama kalinya seorang pemain tim nasional Swedia melakukan sesuatu yang istimewa bagi mereka dengan kesulitan belajar.
Oktober lalu, Kim Kallstrom sempat merebut hati jutaan orang di seluruh dunia ketika dia terlihat akrab dengan seorang anak berumur delapan tahun, Max, yang diketahui memiliki sindrom Williams.
Kelainan genetika itu membuat penderitanya gampang cemas dan sensitif terhadap suara dan setelah keluar dari lapangan, Max menjadi tertekan.
Kallstrom tahu lalu membungkuk untuk menghibur anak itu, yang kemudian mendorong ayah Max untuk menulis surat ucapan terima kasih. Kallstrom juga menyeponsori Kim Kallstrom Trophy, sebuah turnamen untuk anak-anak berkesulitan belajar.