Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Klub PSIM Yogyakarta terancam tidak mengikuti kompetisi Divisi Utama musim ini. Pasalnya, sampai batas waktu yang ditetapkan, PSIM belum menyerahkan berkas pendaftaran kepada PT Liga Indonesia.
Pendaftaran ke PT LI diberi batas waktu sampai Sabtu (15/2). Namun, berkas pendaftaran PSIM belum ditandatangani Ketua Umum Haryadi Suyuti. Haryadi, yang juga menjadi Walikota Yogyakarta disibukkan dengan erupsi Gunung Kelud yang menimpa wilayahnya.
“Karena belum ditandatangani, tentu kami tidak berani mengirim balik. PT LI tak mempersoalkan bila ketua harian atau CEO yang menandatangani. Tapi bagaimana nanti pertanggungjawabannya. Sementara walikota disibukkan dengan erupsi Gunung Kelud yang menimpa Kota Yogyakarta,” ujar Jarot Sri Kastawa, Sekretaris Umum PSIM.
Jarot berharap ada kebijakan dari PT LI terkait dengan keterlambatan pendaftaran PSIM. Mereka mengalami keterlambatan karena terimbas bencana alam meletusnya Gunung Kelud. Menurutnya PSIM tetap ingin mengikuti kompetisi DU.
“Bukannya kami tak ingin ikut kompetisi, tapi kondisi Yogyakarta yang diselimuti abu vulkanik membuat walikota sibuk luar biasa. Jadi, kami berharap ada kebijakan karena PSIM tetap ingin ikut kompetisi,” jelasnya.