Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
klub asal Papua. Musim lalu Kota Gudeg menjadi markas Perseman di kancah kompetisi LPI. Musim ini giliran Persiram yang menetap di sana.
Stadion Wombik, Sorong, tak lolos verifikasi PT Liga Indonesia sehingga Persiram harus pindah markas ke Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Ada dua pertimbangan Persiram memilih DIY. Pertama, daerah ini bertabur stadion bagus yang memenuhi standar yang digariskan operator kompetisi. Alasan lain yang tak kalah penting, di Yogyakarta banyak warga Papua. Mereka menetap di kota ini untuk menuntut ilmu.
Mahasiswa dan pelajar di DIY dikenal rajin menonton pertandingan yang melibatkan klub-klub Papua. Persiram menggandeng suporter Persipura Mania Yogyakarta untuk memberikan dukungan kepada mereka. Walau berbeda tim, rasa persaudaraan mereka terhadap sesama Papua tetap tinggi.
Media Officer Persiram, Charles Imbiri, mengatakan dukungan langsung Persipura Mania pada laga kandang sangat dibutuhkan untuk memompa semangat para pemain ketika bertanding.
“Bermain di luar pulau memang menyulitkan. Kehadiran warga Papua amat membantu kami melalui masa sulit,” kata Charles.
Ketua Persipura Mania Yogyakarta, Angky Blazer, menyambut baik kerja sama yang dilakukan Persiram bersama suporter berjulukan The Comens Jogja ini.
“Di sini kami tidak membeda-bedakan. Walaupun namanya Persipura Mania, kalau ada klub asal Papua lain bertanding sudah kewajiban kami untuk memberi dukungan,” tutur Angky. (yos/gon)
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Ario Yosia, Gonang Susatyo