Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kalau Anda pikir Roman Abramovich adalah pemilik klub yang eksentrik, 5 bos klub di bawah ini lebih aneh lagi. Mulai dari mempekerjakan dan memecat begitu banyak pelatih sampai memamerkan gajah di lapangan sepak bola.
Luciano Gaucci adalah seorang pengusaha dan pemilik pacuan kuda di Italia. Dia juga pemilik Perugia. Apa anehnya?
Gaucci adalah orang yang menandatangani kontrak dengan anak Kolonel Gaddafi, Saadi Gaddafi, ke Perugia sebagai pesepakbola profesional meski Saadi tak menampilkan kualitas sebagai pemain sepak bola profesional. Saadi pernah bermain untuk Perugia selama tiga tahun lalu kedapatan positif memakai obat terlarang dan dengan demikian mengakhiri kariernya.
Dia Piala Dunia 2002, Ahn Jung-Hwan, pemain Korea Selatan mencetak gol penentu dan menyingkirkan Italia. Nah, ternyata Jung-Hwan telah dikontrak oleh Gaucci untuk Perugia saat itu. Gaucci lalu membatalkan kontraknya. Kata Gaucci tentang masalah ini, "Saya tak punya niat membayar gaji orang yang telah merusak sepak bola Italia."
Gaucci juga menyebabkan Perugia bangkrut pada 2005 dan dia dihukum tiga tahun penjara karena penggelapan pajak. Gaucci lalu lari ke Republik Dominika selama empat tahun.
Dia seorang pengusaha dari Lebanon. Sam Hammam adalah bos Wimbledon FC pada pertengahan 90-an. Dia juga memegang keanggotaan seumur hidup Cardiff City, klub lain yang pernah dia ketuai.
Salah satu cerita yang paling terkenal darinya melibatkan klausul khusus dalam kontrak dari salah satu pemainnya di Cardiff City, Spencer Prior. Tanpa alasan yang jelas, Hammam memasukkan klausul bahwa bek tengah itu harus "melakukan hubungan fisik dengan domba dan makan testisnya" sebelum tiap pertandingan! Prior konon setuju dengan bagian kedua klausul tersebut dan makan testis domba setidaknya sekali.
Hammam juga sempat memamerkan seekor gajah dalam stadion sebelum pertandingan, selain mengunci seorang pemain lawan di ruang ganti sampai setuju pindah ke klubnya.
Aurelio De Laurentiis adalah seorang produser film di Italia dan juga bos Napoli. Apa keanehannya?
Pada saat undian Piala Italia, pemandu acara baru akan mulai mengundi, tapi De Laurentiis tiba-tiba marah, menuduh FIGC "merekayasa undian" melawan Napoli lalu perge mengendarai Vespa milik orang yang sedang lewat.
De Laurentiis juga suka mengerjai pemain baru. Dia pernah menyuruh setiap pemain baru memakai topeng singa dari karet saat perkenalan. Belum lama ini, De Laurentiis menyatakan minatnya dalam menggaet gelandang Manchester United, Maraoune Fellaini karena dia suka gaya rambut singa dari pemain Belgia tersebut.
Zdarvko Mamic adalah direktur eksekutif klub Kroasia Dinamo Zagreb sejak tahun 2003. Selama 11 tahun menjadi pemilik Dinamo, Mamic telah mengontrak dan memecat 15 manajer.
Suatu kali, setelah timnya menang 2-0 melawan Hajduk Split, Mamic mendatangi sisi di mana staf split dan fan berada lalu merayakan kemenangan di hadapan mereka. Hal ini menyebabkan perkelahian antara Mamic dan mantan pemain Split.
Mamic pada banyak kesempatan telah ditegur karena suka melakukan pelecehan dan mengancam wartawan dengan kekerasan. Pada Maret 2013, dia ditangkap karena menyerang secara verbal Menteri Olah Raga Kroasia. Dia juga didakwa dengan menyerang secara fisik seorang anggota Federasi Sepak Bola Kroasia. Terakhir, Mamic diduga melanggar perencanaan tata kota tapi menolak menerima sanksi atas rencananya membangun sebuah gedung pencakar langit di Zagreb.
Massimo Cellino adalah pengusaha jagung olahan asal Italia. Dia adalah pemilik Leeds United saat ini. Cellino tadinya adalah pemilik Cagliari.
Cellino kabarnya benci angka 17. Saking bencinya, semua nomor kursi '17' di stadion Leeds diganti dengan angka '16b'. Hal yang sama telah dilakukannya di Cagliari. Dia juga takut warna ungu.
Cellino juga punya dua daftar kejahatan. Satu untuk menggelapkan uang sebesar 7,5 juta pound dari Kementerian Pertanian Italia dan satu lagi membuat laporan keuangan palsu saat dia jadi pemilik Cagliari.
Setelah mengambil alih Leeds, hal pertama yang dia perhatikan adalah gaji tahunan klub: 18 juta pound. Dia lalu memutuskan memotong biaya. Hanya saja, biaya yang dia potong salah satunya adalah biaya pencucian seragam pemain. Para pemain juga diberitahu bahwa mereka harus membayar makan siang sendiri.
Selain itu, dia pernah memecat 36 pelatih selama 22 tahun di Cagliari.