Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kekalahan sesungguhnya menjadi hal yang biasa dialami oleh sebuah klub sepak bola, khususnya di ajang uji coba pra musim. Penyebabnya bisa jadi karena klub tersebut belum menemukan skema yang tepat.
Namun, apabila kekalahan didapatkan secara beruntun, ditambah dengan marjin gol yang besar, sudah tentu pelatih mesti bertindak dan mengevaluasi kelemahan timnya.
Keadaan ini tengah dialami oleh Milan. Berpartisipasi dalam turnamen mini bertajuk International Championship Cup 2014, I Rossoneri tidak mampu menunjukkan kelasnya sebagai salah satu klub papan atas Eropa.
Mario Balotelli dkk. menelan tiga kekalahan beruntun, yakni versus Olympiacos (0-3), Manchester City (1-5), dan Liverpool (0-2). Lini belakang Milan menjadi sektor yang paling disorot. Para bek yang diturunkan gagal berkoordinasi satu sama lain.
Buruknya koordinasi memudahkan pemain lawan mengobrak-abrik pertahanan Milan. Belum lagi kesalahan individual yang kerap kali dilakukan.
Pelatih Filippo Inzaghi bukannya tidak menyadari kelemahan Milan. Usai laga kontra Liverpool, ia lantas meminta maaf atas hasil minor yang didapat dan berjanji akan melakukan pembenahan terhadap tim.
“Sangat disayangkan kami harus menelan kekalahan 0-2 dari Liverpool. Saya pastikan Milan akan berbenah sehingga pada saat Serie A bergulir, kami sudah siap mengarunginya,” kata Inzaghi seperti dilansir situs resmi klub.
“Satu-satunya hal yang perlu saya syukuri adalah semangat bertanding kami. Saya melihat reaksi bagus dari para pemain saat tertinggal 0-1. Kami harus terus melanjutkan berjuang dengan semangat dan hasrat seperti ini,” ujar dia.