Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kasus Sandro Rosell: Penyelewengan Kontrak Neymar

By Eko Widodo - Senin, 27 Januari 2014 | 16:49 WIB
Rosell dan Neymar, ternyata bermasalah di belakang hari. (AFP)

masing satu Copa del Rey, Liga Champion, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Klub, serta tiga buah Supercopa de Espana.

Di samping itu, Rosell berperan penting dalam pembenahan aspek finansial, di mana Barca sukses mencatatkan profit di atas 40-an juta euro per tahun. Hal yang tak pernah bisa dilakukan presiden lain selama ini.

Kedekatan dengan blok Amerika Selatan pun masih diperlihatkan Rosell tatkala Barca memenangi pertarungan dalam membeli Neymar. Alih-alih bergabung dengan Real Madrid, penyerang Brasil ini justru merapat ke Camp Nou. Hanya, kesuksesan mengikat Neymar pula yang akhirnya membuka sejumlah borok Rosell sehingga memaksa dirinya meletakkan jabatan el presidente pada Kamis (23/1).

“Saya tak ingin serangan tak adil memengaruhi citra klub secara negatif,” begitu ucapan Rosell dalam konferensi pers yang dibuat secara mendadak di Camp Nou itu. Rosell memilih mundur karena tak ingin pekerjaannya di Barca terganggu urusan peradilan menyusul tuduhan penyelewengan dana transfer Neymar.

“Sejak pertama kali saya menegaskan bahwa pembelian Neymar telah dijalankan dengan benar, meski memunculkan provokasi dari pihak yang tak suka dengan kami. Namun, saya merasa bahwa masa saya di klub ini memang sudah mencapai batas akhir,” kata Rosell.

Rosell dituduh telah menyelewengkan dana transfer Neymar yang dikatakan bernilai 57 juta euro itu. Karena selain pihak Santos mengaku cuma menerima 17 juta euro saja, Rosell sendiri juga tak bisa mempertanggungjawabkan ke mana sisa dana 40 juta euro itu pergi. Rosell semakin terpojok karena ternyata ada klaim yang menyatakan bahwa dana pembelian Neymar mencapai 95 juta euro dan masih bisa membengkak hingga di atas 150 juta euro.

Kebenarannya masih harus ditunggu saat Rosell menghadap para juri dan hakim di meja hijau. Namun, yang pasti, mundurnya Rosell menandai berakhirnya kepemimpinan seorang aktor utama di balik era keemasan Barca. (BACA JUGA: Kasus Sandro Rosell: Pecah Kongsi Laporta-Rosell)

Sumber: Harian BOLA, Penulis: Sapto Haryo Rajasa