Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persema 1953 mulai merasakan tidak nyaman berkutat di Piala Nusantara yang merupakan kompetisi kasta terendah di Indonesia.
Ketidaknyaman tersebut berasal dari faktor nonteknis. Seperti minimnya informasi tentang klasemen terbaru.
Pelatih Persema 1953, Rohanda, mengaku hingga pertandingan keenam, dia tidak pernah mengetahui posisi timnya di Grup Tengah Jawa Timur. Padahal Persema 1953 sudah mengemas sembilan poin hasil tiga kali kemenangan dan tiga kalah.
”Peringkat kami tidak tahu. Mungkin ada di pengurus provinsi. Bisa juga karena terlalu banyak klub yang ikut jadi klasemen terbaru sulit didapat,” katanya.
Namun, pelatih berkacamata ini mengambil sisi positifnya. Persema 1953 bisa fokus pada pertandingan tanpa melakukan analisa klasemen.
”Sekarang kami berusaha selalu menang saja. Terutama di kandang. Target lolos ke babak berikutnya tetap ada. Apalagi sekarang baru putaran pertama,” katanya.
Sementara itu, asisten manajer Persema 1953 Supriyadi memaklumi kalau informasi di kompetisi amatir tidak sebagus liga professional. ”Kami memahami tidak seperti ISL atau Divisi Utama yang informasinya ada di website. Ini yang membuat kami harus lebih sering berkomunikasi dengan pengurus di provinsi,” tegasnya.