Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Roger Federer mengincar gelar kedelapan di Wimbledon. Pada final melawan unggulan pertama, Novak Djokovic, Minggu (6/7), Federer memprediksi akan banyak muncul pukulan groundstroke dan permainan dari baseline.
"Kami berdua suka berdiri di dekat baseline. Itulah yang akan terjadi di final nanti," ucap Federer kepada New York Times. Federer dilatih oleh Stefan Edberg, mantan petenis top dunia, yang memiliki kesabaran tinggi dalam permainan reli.
Di semifinal, saat Federer mengalahkan Milos Raonic, ia sukses mematikan pukulan keras dan servis roket Raonic dengan penempatan bola akurat dan penempatan bola yang terukur. Sedangkan saat mengalahkan Grigor Dimitrov, Djokovic melakukan pilihan pukulan voli yang pas.
Federer dan Djokovic baru berjumpa sekali di lapangan rumput Wimbledon pada semifinal 2012. Federer menang dengan empat set. Federer memimpin head to head lawan Djokovic yakni 18-16. Di tahun 2014, dari tiga pertemuan, Federer unggul 2-1.
"Saya masih memiliki banyak energi di tanki," canda Federer.
Respek juga ditunjukkan Djokovic. "Saya respek dengan semua gelar dan prestasi Roger. Namun, bagi saya kembali bermain di final Wimbledon itu adalah luar biasa," ucap Djokovic yang siap meladeni apapun bentuk permainan yang ditampilkan Federer.