Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Debut Kaleb Tidak Gemilang di Tangan CLS Knight

By Eko Widodo - Minggu, 12 Januari 2014 | 22:27 WIB
Kaleb Gemilang (kanan) dijaga Mario Wuysang gagal mendapatkan kemenangan. (Hendra Eka/NBL Indonesia)

2014 Seri II Jakarta. Tim polesan Kim Dong-won ini sukses melibas Satya Wacana Metro LBC Bandung, 80-63, di Hall A Senayan, Minggu (12/1).

Kemenangan ini menjadi modal penting CLS Knights demi memuluskan target sapu bersih pada seri yang berlangsung di ibu kota. Berbeda dengan seri pertama, Dwi Haryoko dkk kali ini diuntungkan oleh jadwal yang relatif ringan. Setelah menang lawan Satya Wacana, masih menyisakan empat laga lagi. Masing-masing menghadapi NSH GMC Jakarta (13/1), Bimasakti Nikko Steel Malang (15/1), Pacific Caesar Surabaya (17/1), dan JNE BSC Bandung Utama (19/1).

Dalam laga pertamanya di seri Jakarta ini, Mr. Kim (sapaaan head coach CLS Knights) memiliki opsi lebih banyak dalam roster timnya. Menyusul comeback Rachmad Febri Utomo usai memperkuat Timnas SEA Games Myanmar 2013. Tampil dengan minute play 22:25, shooting guard  dengan jersey bernomor 10 ini memberi kontribusi 5 poin, 5 assist, dan 12 rebound.

Pengumpul angka tertinggi bagi CLS Knights dalam laga ini disumbangkan oleh Andrie Ekayana. Small forward yang akrab disapa Yayan ini menceploskan 14 poin, 6 assist, dan 4 rebound. Tiga pemain CLS Knights lainnya juga mencetak double digit points, yakni Dimaz Muharri (12 poin), serta Mario Wuysang dan Sandy Febiansyakh yang masing-masing mencetak 10 poin.

Laga ini sekaligus menjadi debut bagi Kaleb Ramot Gemilang, rookie Satya Wacana yang paling dinanti-nantikan kehadirannya pada musim reguler ini.  Walau gagal mempersembahkan kemenangan bagi timnya, Kaleb membuktikan kapasitasnya sebagai calon serius Rookie of The Year musim ini.

Pemain yang baru memperkuat Timnas SEA Games 2013 di Myanmar ini memimpin perolehan angka bagi Satya Wacana dengan menceploskan 14 poin dan 5 rebound. ”Awalnya sempat nervous juga. Maklum, ini debut saya di NBL Indonesia. Selain itu, kondisi fisik saya belum 100 persen,” ujar Kaleb.

Sebagai debutan, Kaleb harus berjuang untuk bisa mendapat chemistry dengan rekan-rekannya. Maklum saja, hampir enam bulan terakhir dia tak bisa berlatih dengan rekan-rekannya karena harus fokus bersama Timnas.
”Membangun chemistry itu mahal dan bisa dibangun oleh waktu. Bukan ingin beralasan, selama ini kami memang kurang latihan bersama,” kilahnya.

Sumber: NBL Indonesia