Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ikhsan dan Vinsen,Intan Bulu Tangkis Belum Terasah

By Eko Widodo - Kamis, 26 Juni 2014 | 18:26 WIB
Ikhsan Rumbay (kiri) dan Vinsen Idrus, ingin menjadi pemain nasional asal Manado. (Djarum Badminton)

talenta berbakat itu terlihat dalam klinik kepelatihan Djarum Badminton All Stars di GOR Arie Lasut, Manado, 24-25 Juni. Aksi mereka terlihat dari ketrampilan dan teknik bermain. Para bibit-bibit berbakat ini juga mampu menunjukkan ketrampilan melebihi peserta lainnya.

Ajang persembahan Bakti Olahraga Djarum Foundation ini di kelompok umur 10-12 tahun dan 13-15 tahun masing-masing diikuti sebanyak 125  peserta. Para pemain terbaik di Manado dan Sulut, juga ikut serta di pelatihan ini. Salah satu pemain berbakat tadi adalah, Ikhsan Rumbay dan Vinsen Idrus. Kedua pemain ini saat ini masuk dalam Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di Manado. Hari-harinya dihabiskan dengan berlatih di GOR Arie Lasut.

Baik Ikhsan maupun Vinsen adalah pemain yang kerap menjuarai kompetisi di Manado dan sekitarnya. Di Kota Nyiur Melambai ini, untuk kelompok pemula (-15) dan remaja (-17), sudah tidak ada pemain lain yang bisa menandingi Ikhsan atau Vinsen. Bahkan oleh legenda bulu tangkis Christian Hadinata, Ikhsan dinilai sangat berbakat. Dalam sesi latihan smash, Rabu (25/6) siang, pukulan smash yang dilakukan Ikhsan menjadi satu-satunya yang gagal ditangkis Christian dari puluhan peserta yang ikut sesi latihan ini.

Memang banyak yang menyebut bahwa pelajar kelas 2 SMP Negeri 13 Manado adalah intan yang belum terasah. Saban ada kejuaran, dia selalu menang. Hanya, ada kelemahan karena kompetisi di Manado sangat terbatas.

"Saya ingin seperti pemain favorit saya, Lin Dan. Cuma di sini saya maksimal hanya tiga kali bertanding dalam setahun," aku Ikhsan. Dirinya sebenarnya ingin sekali meningkatkan kemampuan dengan pindah ke salah satu klub di Jawa. Dia juga ingin sekali ikut Audisi Beasiswa PB Djarum di Kudus, 5 September nanti. Cuma, tidak ada biaya, mengingat sang ayah hanya seorang tukang ojek.

"Saya ingin terus berkembang, cuma terbentur biaya. Mungkin ada yang mau membantu agar cita-cita saya menjadi pemain nasional bisa terwujud," akunya.

Ikhsan dan Vinsen pun diberi kesempatan unjuk kemampuan. Kedua pemain bertarung melawan Ihsan Maulana Mustofa, pemain pelatnas potensi Pelatnas Cipayung, Rabu (25/6) petang. Namun Ikhsan dan Vinsen masih harus mengakui kehebatan Maulana.