Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
19 bukan hanya sekedar untuk mengamankan gawang dari serangan lawan, tetapi lebih dari itu. Ravi Murdianto, Awan Seto, dan Diky Indrayana yang kini menjadi andalan Garuda Jaya di bawah mistar gawang mempunyai tugas lain.
Kiper diwajibkan menjalani strategi sebagai pijakan awal dalam membangun serangan. Jadi, posisi tersebut cukup vital dalam skema permainan Evan Dimas dkk. Tim pelatih pun tak mau sembarangan memilih kiper untuk dipercaya menjadi benteng terakhir kala terjun di Piala AFC U-19 di Myanmar, Oktober.
Pelatih kiper Indonesia U-19, Jarot Supriyadi, mengatakan masih terus mencari satu pemain untuk mengisi satu slot yang tersisa. "Saya sejak awal ingin ada empat kiper yang tergabung dalam pelatnas panjang ini. Tapi, sejak Rully Desrian dikembalikan ke klub, kami belum menemukan pemain lain," ungkap Jarot.
Menurut mantan pelatih kiper Persipura itu, kondisi tersebut mempunyai dampak negatif dan positif. "Saat di Piala AFF kami hanya akan mendaftarkan dua atau tiga kiper. Bila mengacu pada stok kiper di Pelatnas saat ini tentu bisa dikatakan mereka aman. Saya tak mau itu terjadi. harus ada persaingan positif untuk memperebutkan posisi kiper yang akan kami daftarkan. Sisi positifnya, tiga kiper yang ada di timnas mempunyai jam terbang yang ideal," ucapnya.
Menjelang berakhirnnya Tur Nusantara II, kini Jarot lebih intens lagi untuk mencari satu kiper lagi. "Mungkin saat memasuki bulan Puasa, kami akan memanggil beberapa kiper untuk diseleksi. Mereka akan diberi kesempatan untuk bergabung dengan pemain lain sekitar seminggu hingga 10 hari. Tapi, rencana itu masih belum pasti. Kita lihat keputusan pelatih Indra Sjafri nanti," tutur Jarot.
Tim pelatih berharap dapat membawa empat kiper saat berlaga di International Football Tournament U-20 of Alcudia (Cotif) di Valencia, Spanyol, 10-20 Agustus. Tidak seperti saat menjalani Tur Timur Tengah yang hanya membawa tiga kiper.