Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
21 tak berpengaruh lagi bagi posisi Persik U-21. Maklum anak asuh Alfiat itu sudah pasti lolos ke putaran kedua. Perolehan 16 poin tak mungkin terkejar lagi dari pesaing terdekat seperti Persebaya U-21 dan Gresik United U-21. Bahkan rekor Persik yang terbaik di antara para pimpinan klasemen grup lain.
Boleh dibilang pertandingan dengan GU U-21 dan Persepam U-21 hanya formalitas belaka. Kendati begitu, pelatih Alfiat berambisi menuntaskan penyisihan Grup 3 dengan sempurna. Artinya, dua laga kandang tersisa harus disapu bersih. Alfiat ingin Sandi Tyas dkk. menundukkan GU U-21 saat bentrok di Stadion Brawijaya, Kediri, Jumat (30/5).
“Dari enam kali bertanding, kami hanya sekali seri. Kami sudah pasti ke putaran kedua sebagai juara grup. Tapi kami tak mau mengalah atau memberi kemenangan kepada tim lain. Saya ingin mengajari anak-anak sportif. Para pemain pun sepakat tak ingin rekor kami ternoda. GU berpeluang jadi runner-up, tapi biar mereka menentukan nasib sendiri di partai nanti,” tutur Alfiat.
Secara tim, lanjut Alfiat, anak asuhnya juga berambisi mempertebal kantong pribadi masing-masing. Paalnya, tiap kemenangan dihargai bonus Rp 10 juta oleh pengurus.
“Bonus itu hanya perangsang. Tapi saya ingatkan jangan menilai besaran bonus atau materi. Kompetisi U-21 ini untuk jenjang karir mereka ke depan. Saya pikir itu lebih penting dibanding uang yang jumlahnya tak seberapa itu bila dibagi untuk semua pemain,” kata Barnadi, Sekum Persik.