Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang AC Milan, Sulley Ali Muntari, bicara rasisme. Kepada Corriere dello Sport, Muntari mengaku akan terus berjuang memerangi rasisme di dunia sepak bola.
Sepak bola yang terkenal sebagai olah raga universal nyatanya tak terlepas dari rasisme. Pemain-pemain berkulit berwarna sering kali menjadi korban pelecehan dari sejumlah suporter maupun antar-pesepak bola sendiri.
Sulley Ali Muntari adalah salah satu pemain berkulit hitam yang sering kali menjadi sasaran rasisme dalam pertandingan.
"Tidak ada gunanya berbicara tentang provokasi karena tidak banyak orang yang memiliki mentalitas seperti itu. Kami sedang bekerja untuk mengubah iklim di sekitar kita," ungkap Muntari.
"Di Afrika, mereka tidak melihat perbedaan besar antara orang berkulit hitam dan putih. Darah yang mengalir melalui pembuluh darah kita adalah sama. Saatnya akan tiba ketika kita tidak harus membahas semua ini," tutur Muntari.
Selain Muntari, Mario Balotelli adalah pesepak bola yang sering menjadi korban pelecehan warna kulit. Sering kali akibat pelecehan tersebut Balotelli terprovokasi dan berakibat buruk untuk AC Milan.
Banyak pihak coba menasihati Balotelli agar tidak mudah terprovokasi oleh pelecehan yang dilakukan suporter. Namun, tidak dengan Muntari. Muntari mengatakan dirinya tidak pernah memberikan nasihat kepada Balotelli karena hal itu percuma saja.
"Saya tidak memberikan dia saran karena apa yang Anda katakan kepada Mario masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Saya hanya mengatakan kepadanya untuk tetap tenang karena melayani orang-orang tertentu hanya membuang-buang waktu," ujar Muntari.