Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
off Liga Primer Indonesia (LPI) lalu.
"Kalau dibilang kecewa, itu sudah pasti. Tapi itu adalah keputusan PSSI, mau bagaimana lagi. Padahal kami sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik, tapi tidak termasuk tim yang diloloskan PSSI ke ISL," ujar Wahyu Wahab CEO Pro Duta.
Seharusnya rapat penentuan yang dilakukan Komite Eksekutif (komek) diikuti perwakilan klub yang diverifikasi. "Transparan, jadi dalam rapat itu dibahas setiap klub apa kekurangannya. Jadi semuanya sama-sama mengetahui dan hasil rapat bisa dipertanggungjawabkan," sambungnya.
Melihat ke-22 tim, Wahyu justru melihat ada tim yang bermasalah soal finansial justru dinyatakan lolos. "Misalnya Persiba Bantul, mereka mengalami masalah dengan finansial. Sedangkan kita sendiri tidak ada masalah dengan itu. Makanya sampai sekarang kita tidak mengetahui dimana kekurangan kita," kata Wahyu.
Tak diloloskannya Pro Duta dikaitkan dengan beberapa hal. Misalnya saja masih terindikasi kasus pengaturan skor di babak play-off lalu. Kemudian soal value klub, di mana tidak memiliki suporter dan homebase yang berpindah. "Tapi itu semua kan bisa dibangun. Kekecewaan kami cukup tinggi, atau ada alasan lain dibalik ini," pungkas Wahyu.