Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
won membawa CLS Knights Surabaya tampil dengan gaya berbeda pada Speedy NBL Indonesia 2013-2014 berbuah gelar prestisius. Pria asal Korea Selatan itu dinobatkan sebagai Coach of The Year di liga basket kasta tertinggi Tanah Air ini.
Pelatih yang akrab disapa Mr. Kim ini mendapat nilai tertinggi, 311 poin. Jauh mengungguli para pelatih dari tim lainnya. Termasuk pelatih muda potensial AF Rinaldo (Garuda Kukar Bandung), yang menempati posisi kedua dengan meraup 203 poin.
Coach of The Year dipilih oleh seluruh pemain NBL yang terdaftar sebagai roster musim reguler 2013-2014 melalui vote di akhir seri. Pemain tidak diperbolehkan memilih pelatih dari timnya sendiri. Mereka hanya diberi kesempatan untuk memilih tiga pelatih dari tim lawan dengan memberi peringkat 1 (bernilai 5), ke-2 (bernilai 3), dan 3 (bernilai 1). Pelatih dengan jumlah nilai terbanyak dinobatkan sebagai yang terbaik.
Dari perspektif para pemain, Mr. Kim dianggap berhasil membawa perubahan positif bagi tim asuhannya. Revolusi besar memang dilakukan Mr. Kim sejak datang ke CLS Knights Surabaya menjelang bergulirnya Speedy NBL Indonesia 2013-2014. Dengan mengusung Korean style, dia menggusur gaya American style yang diterapkan pelatih sebelumnya, Eduard Santos Vergeire.
Di tangan pelatih 66 tahun tersebut CLS bermain lebih cepat, defense kuat, dan memiliki akurasi tembakan yang tinggi. Warna baru CLS di bawah Mr Kim adalah skema double point guard dengan memainkan superstar anyar Mario Wuysang dan Dimaz Muharri secara bersamaan.
Mr Kim juga hanya memainkan satu big man dalam polanya. Yang paling penting, lima starternya itu harus bisa mencetak poin sehingga lawan akan sulit menjaga. Hingga saat ini, strategi tersebut berjalan efektif. CLS menyandang predikat tim yang paling kolektif dan kompak dalam sistem offense.
Belum genap satu musim, Mr Kim memang berhasil membawa revolusi permainan di tubuh CLS. Perubahan paling mendasar adalah pemilihan sistem bertahan zone defense menggantikan man-to-man marking yang dianut pada musim-musim sebelumnya.
”Sosok Mr. Kim merupakan pelatih yang punya karakter khas. Dia juga punya sense untuk melihat kemampuan pemain,” komentar Andy ’Batam’ Poedjakesuma, kapten tim Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta.
Batam pernah merasakan polesan langsung Mr. Kim saat masih ber-jersey Aspac Jakarta. ”Dia (Mr. Kim) orangnya sangat disiplin. Selain itu, dia juga selalu sukses menerapkan gaya permainan basket yang simple, berbeda dari pelatih lainnya. Menurut saya pribadi, dia memang pantas memenangkan penghargaan ini (Coach of The Year),” lanjutnya.
Sementara itu, gelar pelatih terbaik untuk Speedy Women’s National Basketball League (WNBL) Indonesia jatuh kepada Jacky I. Hatta yang mengarsiteki Merah Putih Predators Jakarta. Penentuan gelar juga berdasarkan hasil vote dan penilaian dari seluruh pemain WNBL yang terdaftar dalam roster musim reguler 2013-2014.
Peraih Gelar Coach of The Year NBL Indonesia
2010-2011 Rastafari Horongbala (Pelita Jaya Jakarta)
2011-2012 Nathaniel Canson (Hangtuah Sumsel IM)
2012-2013 Rastafari Horongbala (Aspac Jakarta)
2013-2014 Kim Dong-won (CLS Knights Surabaya)
WNBL Indonesia
Inaugural Season 2012 Wempi Wiyanto (Sritex Dragons Solo)
2012-2013 Arifin (Rajawali Bandung)
2013-2014 Jacky I. Hatta (Merah Putih Predators Jakarta)