Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
larut karena dapat menyebabkan keguncangan di antara sponsor dan calon pemain baru.
The Independent pekan lalu mengungkap bahwa City mungkin akan bertaruh lewat jalur hukum untuk menolak keputusan UEFA di Pengadilan Arbitrase olah raga. Namun, City akhirnya akhirnya memutuskan untuk pragmatis untuk menghindari pertarungan hukum berlarut-larut akan menyebabkan gangguan serius terhadap bisnis mereka.
Sebagai bagian dari hukuman dari UEFA, City bakal dikenai pembatasan gaji di Liga Champion. UEFA memutuskan bahwa total gaji skuat City di Liga Champion musim depan tidak boleh melebihi musim sebelumnya. Selain itu, akan ada pembatasan jumlah skuat dari 25 menjadi 21 pemain saja.
UEFA pada Jumat (20/5) lalu menjatuhkan hukuman denda bagi Manchester City karena klub tajir tersebut melakukan pelanggaran terhadap peraturan-peraturan Financial Fair Play (FFP). Tim juara Premier League itu menggelontorkan dana gila-gilaan di bawah kepemilikan miliarder Sheikh Mansour bin Zayed al-Nahyan asal Abu Dhabi.
UEFA mengatakan klub-klub lain yang gagal memenuhi aturan FFP adalah Paris St Germain, tiga tim Turki (Buraspor, Galatasaray, dan Trabzonspor), tiga dari Rusia (Zenit St Petersburg, Anzhi Makhachkala, dan Rubin Kazan), serta Levski Sofia dari Bulgaria.