Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
2014. Pemain Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta ini berhak mendapatkan sebuah mobil Honda Mobilio persembahan Honda Surabaya Center.
Commissioner NBL Indonesia Azrul Ananda mengumumkan sang pemenang dalam konferensi pers yang digelar di Honda Surabaya Center, Jl. Basuki Rahmad 33-37, Surabaya, Kamis (22/5). Penghargaan bergengsi yang diidam-idamkan semua pemain ini diraih Koming, 28 tahun, setelah menyisihkan sembilan kandidat lain. Gelar diraih berdasarkan hasil total voting pelatih dari setiap pertandingan, plus hasil statistik sepanjang musim reguler.
Di antara kandidat yang dikalahkan oleh Koming adalah rekan setim sendiri, Ary Chandra dan Dimas Aryo Dewanto. Komink juga menyisihkan beberapa kandidat kuat lainnya, seperti Rony Gunawan (Satria Muda BritAma Jakarta), Dimaz Muharri dan Mario Wuysang (CLS Knights Surabaya), Bima Riski Ardiansyah (Bimasakti Nikko Steel Malang), Merio Ferdiansyah (Stadium Jakarta), serta dua sophomore (pemain musim kedua) dari Garuda Kukar Bandung, Diftha Pratama dan Chadistira Pranatyo.
”Tidak mudah untuk menjadi pemain terbaik di NBL Indonesia. Penilaian dilakukan sepanjang musim reguler, oleh para pelatih, plus hasil statistik yang meliputi seluruh pertandingan yang diselenggarakan. Bukan sekadar awal, tengah, dan akhir musim, seorang pemain harus konsisten sepanjang musim untuk mendapatkan gelar ini. Selamat untuk Koming, ini gelar yang luar biasa. Terima kasih kepada Honda Surabaya Center, yang melanjutkan tradisi kami memberikan hadiah terheboh untuk seorang pemain terbaik di Tanah Air,” kata Azrul Ananda.
Hadiah Honda Mobilio, diserahkan kepada Koming oleh Ang Hoey Tiong selaku President Director PT Istana Mobil Surabaya (Honda Surabaya Center). ”Liga ini berkembang begitu pesat dan berhasil dikelola secara profesional. Dengan kondisi liga yang sangat kompetitif ini terciptalah banyak pemain hebat. Untuk mengapresiasinya, kami pun menghadiahkan satu unit Honda Mobilio bagi peraih gelar MVP,” ungkap Ang Hoey Tiong.
Performa konsisten ditunjukkan Koming pada penampilan 32 laga musim reguler ini. Rata-rata dia bermain 24 menit 58 detik per game. Dia tak pernah absen karena cedera. Hanya sekali dia tak dimainkan karena kebutuhan rotasi.
Statistiknya juga paling menonjol. Dia berada di puncak kategori block per game (2,22) serta persentase field goal (54,36). Untuk rebound dan free throw, Komink masuk lima besar. Power forward bertinggi 191 cm ini membukukan rata-rata 8,59 rebound per game (terbaik ketiga) serta akurasi free throw mencapai 73,55 persen (terbaik keempat). Kontribusi poin-nya bagi Pelita Jaya musim ini juga luar biasa dengan mengemas 12,91 point per game (urutan ke-7).
”Rasanya nggak nyangka banget. Benar-benar surprise," ucap Koming membuka sesi konferensi pers. Koming makin bungah karena mendapat hadiah tambahan. Di hari berbahagia tersebut orang tuanya ikut dihadirkan oleh PT DBL Indonesia selaku pengelola liga.
Pemenang MVP NBL Indonesia
* 2010-2011 I Made ’Lolik’ Sudiadnyana (Garuda Bandung)
* 2011-2012 Yanuar Dwi Priasmoro (Bimasakti Malang)
* 2012-2013 Pringgo Regowo (Aspac Jakarta)
* 2013-2014 Ponsianus ’Koming’ Nyoman Indrawan (Pelita Jaya Jakarta)