Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pemain Juventus, Gianluca Vialli, meminta eks klubnya itu tidak memaksakan kehendak saat menentukan masa depan Paul Pogba. Vialli menyarankan I Bianconeri untuk membiarkan Pogba memutuskan sendiri nasibnya.
Pogba memiliki kontrak sampai 2016, namun karena takut kehilangan pemain berbakatnya, Si Nyonya Tua berencana memperpanjang kontraknya.
Paris Saint-Germain, Real Madrid, dan Chelsea adalah klub-klub yang terus dikaitkan dengan pemuda berusia 21 tahun itu.
Menurut Vialli, Juventus sebaiknya memberikan Pogba kuasa penuh dalam menentukan masa depannya. Apakah bertahan di Juventus atau menerima tawaran dari salah satu klub yang tertarik meminangnya. Vialli berharap Juventus tidak memaksakan kehendak.
"Pertayaan pertama saya adalah apakah dia ingin tinggal atau tidak? Sangat penting untuk memahami hal ini," ujar Vialli.
"Jika Pogba mengatakan bahwa impiannya adalah untuk memenangkan Liga Champion dengan Juventus, maka saya akan berpikir dua kali untuk menjualnya," tutur Vialli.
"Itu karena pemain seperti dia melampaui nilai teknis yang dimilikinya dan membawa sesuatu yang istimewa ke dalam tim. Anda pasti ingin mempertahankan pemain seperti dia jika Anda yakin bisa terus tumbuh di Eropa. Namun, kemudian Anda mau menyerah begitu ada tawaran tinggi," ungkap Vialli.
"Namun, jika Pogba memiliki keraguan tentang masa depannya di Juventus dan mempunyai ambisi jauh di luar Turin, maka tepat bagi Juventus untuk berpikir tentang menjualnya. Kemudian Juventus harus mengoptimalkan penjualannya untuk mendapatkan pemain fantastis lainnya. Ini bisa menjadi sama situasinya ketika menjual Zinedine Zidane. Juventus memperoleh cukup uang ketika itu untuk melakukan transfer besar," kata Vialli.