Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kursi Pelatih: Ketika Nama Besar Tak Menolong

By Eko Widodo - Selasa, 6 Mei 2014 | 15:36 WIB
Rahmad Darmawan tetap tenang dan bekerja keras melatih Persebaya. (BOLA)

Kompetisi Liga Super Indonesia terasa kejam bagi para pelatih. Performa tim yang belum memuaskan kerap mengancam kelanjutan karier pelatih di sebuah klub. Nasib itulah yang saat ini mengancam sejumlah pelatih di pengujung paruh pertama kompetisi LSI 2014.

Tak tanggung-tanggung, di antara beberapa nama nakhoda yang terancam dipecat terhitung figur top. Mereka pernah  membawa klub juara dalam rentan beberapa tahun terakhir.

Hasil kerja Rahmad Darmawan, pelatih dengan dua gelar kasta tertinggi bersama Sriwijaya FC dan Persipura, terus dipantau manajemen Persebaya.

Sepanjang putaran pertama RD selalu mendapat kritik dari manajemen Bajul Ijo. Ia dianggap gagal menyajikan standar permainan yang meyakinkan.

Isu pemecatan sempat mencuat menjelang dua pertandingan terakhir putaran pertama kontra Perseru Serui dan PSM. Jika terpeleset sekali saja, RD bakal ditendang.

Hanya, mantan pelatih timnas U-23 itu keluar dari kemelut.  Persebaya menang meyakinkan atas Perseru (4-0) dan PSM (2-0).  Pelatih asal Lampung itu mencoba tetap tenang dengan maraknya rumor-rumor negatif tentang dirinya.
 
“Itu sudah risiko dari pekerjaan. Saya suka tantangan dan saya berusaha untuk mengantarkan tim ini meraih target yang diinginkan,” jelas RD.

CEO Persebaya, Gede Widiade, mencoba meredam gejolak “Soal pemecatan pelatih kami belum membahasnya. Semua tergantung performa sekaligus prestasi tim pada putaran kedua nanti. Sampai saat ini kami percaya kepada RD,” ujar Gede.

Pertanyaannya apakah dukungan tetap diberikan Gede jika Persebaya gagal juara? Investasi bombastis untuk belanja pemain terasa sia-sia dengan kegagalan tim.

Sumber: Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia, Aning Jati, Fahrizal Arnas)