Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Fowler: Salah, United Mengangkat Louis Van Gaal

By Eko Widodo - Minggu, 18 Mei 2014 | 16:47 WIB
Louis van Gaal, kata Robbie Fowler kurang pas menangani Man. United. (Getty Images)

Louis van Gaal memang belum resmi menjadi pelatih Manchester United. Rencana pengumuman resmi lelaki asal Belanda itu sebagai pelatih yang akan dilakukan minggu ini bahkan ditunda men­jadi pekan depan dengan alasan ia sedang berkonsentrasi mempersiapkan timnas Belanda untuk pertandingan persahabatan melawan Ekua­dor, Sabtu (17/5).

Namun, Robbie Fowler menilai perekrutan Van Gaal sebagai pelatih adalah kesalahan besar. Menurut mantan pemain Liverpool dan timnas Inggris itu, seharusnya Setan Merah tetap mem­per­tahankan Ryan Giggs sebagai pelatih. Van Gaal, yang sudah berusia 62 tahun, dianggapnya terlalu tua, sedangkan Giggs baru 40 tahun.

“Kehebatannya sebagai pelatih dan berbagai prestasi yang telah dicapainya memang tak perlu dipertanyakan. Namun, United memerlukan pelatih yang lebih muda dan dinamis,” kata Fowler di Sky Sports. Giggs juga dianggap lebih mengerti soal United karena sudah lebih dari 20 tahun bermain untuk klub tersebut.

Komentar Fowler bertolak belakang dari Michael Vorm. Anggota timnas Belanda yang juga kiper Swansea itu justru menganggap Van Gaal akan sukses di Inggris.

“Saya rasa ia pelatih yang sudah memiliki begitu banyak pengalaman dan tipe manajer yang memperlakukan semua pemain secara sama rata. Kalau bicara, ia langsung ke tujuan dan tahu apa yang ia inginkan. Jadi saya kira dia pelatih yang cocok untuk Manchester United,” ujar Vorm.

Van Gaal sendiri sejak awal sudah merasa senang bakal menggantikan David Moyes sebagai pelatih tetap United. Pengalamannya melatih berbagai klub di berbagai negara dan timnas membuat kredibilitasnya memang tak perlu diragukan. Klub yang pernah ditanganinya adalah AZ Alkmaar, Ajax, Barcelona, dan Bayern Muenchen.

Van Gaal juga mendapatkan tantangan besar untuk mengembalikan kerugian sebesar 35 juta pound atau sekitar 650 miliar rupiah akibat tak lolos ke Liga Champion musim depan. Jumlah terse­but adalah perkiraan keuntungan yang bisa diraup Setan Merah dari pemasukan tiket, hak siar televisi, uang tampil, dan lain-lain bila bermain di Liga Champion selama satu musim.

Jadi, target untuk kembali ke papan atas Premier League musim depan dan kembali lolos ke Liga Champion musim 2015/16 adalah target minimal United, seperti diakui Wakil Ketua Eksekutif United, Ed Woodward.