Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Balikpapan sungguh beruntung. Keberadaan berbagai perusahaan pertambangan dan minyak berskala nasional dan internasional memacu geliat sepak bola di kota yang biaya hidupnya cukup mahal di Indonesia itu.
Dalam setahun setidaknya ada tujuh turnamen kelompok usia di bawah 12 tahun yang diputar berkat inisiatif pihak ketiga.
Dengan begitu, hampir dua bulan sekali Sekolah Sepak Bola (SSB) yang pertumbuhannya cukup pesat di Balikpapan bisa mengirimkan timnya untuk bertanding. Sebuah kesempatan yang cukup berharga karena itu berarti anak-anak usia dini bisa merasakan atmosfer pertandingan di sela rutinitas latihan.
Perusahaan-perusahaan itu juga membuka SSB dan mempersilakan anak didik datang berlatih tanpa dipungut bayaran. Meski berstatus kota dengan biaya hidup mahal, biaya per bulan untuk anak didik SSB di sini hanya berkisar Rp50 ribu.
Ketika Harian BOLA berada di Balikpapan, April lalu, Lapangan Sudirman di pusat kota diramaikan puluhan SSB yang sedang bertanding di KU-11. Turnamen itu diputar sebuah perusahaan minyak internasional dan Pengcab PSSI Balikpapan.
Inisiatif pihak ketiga itu tidak membuat Pengcab PSSI Balikpapan menjadi santai karena mereka punya tugas penting lain, yakni memutar kompetisi U-14, U-16, dan U-18.
“Saat ini kompetisi U-14 dan U-16 sedang berjalan. Tiap kompetisi diikuti sekitar 16 tim,” kata Warsito Hadi, pengurus bidang kompetisi dan turnamen Asprov PSSI Kaltim.
Terlepas dari sisi bisnis yang mungkin diusung pihak ketiga, perpaduan itu memberi efek positif apalagi Pengcab PSSI Balikpapan sedang getol mencari pemain muda lokal sebagai sumber stok pemain Persiba Balikpapan U-21. Kompetisi dan turnamen yang berjenjang dan rutin digelar bisa menjadi cara mewujudkan target itu.
# BOLA untuk Indonesia - Bangga Sepak Bola Kita
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Aning Jati)