Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
37 Serie A, Minggu (11/5), Antonio Conte kembali menolak menghadiri konferensi pers. Sebagai gantinya, kubu I Bianconeri mengutus asisten Conte, Angelo Alessio dan Massimo Carreca.
Selain berbicara soal pertandingan melawan Roma, dan target meraih 100 poin di Serie A, Alessio dan Carreca lebih banyak memberikan pujian kepada Conte atas keberhasilanmembawa Juventus meraih Scudetto ketiga secara beruntun dan etos kerjanya.
"Kami berkonsentrasi pada pertandingan melawan Roma, dua pertandingan terakhir, dan membuat rekor poin Serie A dalam satu musim," tutur Alessio.
"Conte selalu bersemangat, selalu berkonsentrasi, dan selalu siap untuk pertandingan berikutnya. Siapa saja yang mengetahui Antonio, mereka pasti tahu dia adalah orang yang tidak mengenal lelah. Ketika mempersiapkan pertandingan, dia sangat rinci," ujar Alessio.
"Saya telah bekerja dengan Antonio selama empat tahun dan dia selalu menemukan motivasi baru. Dia bisa mengubah caranya dalam mengimplementasikan sepak bola dan sistem permainan, tapi motivasi terus-menerus yang dia berikan kepada pemain melampaui segala sesuatu," ungkap Alessio.
"Dia memiliki kualitas sebagai pelatih level atas. Dengan kata lain kerja keras dan pengorbanan diri," ucap Alessio.
Namun, ketika ditanya soal masa depan Conte, Alessio enggan memberikan jawaban.
"Saya tidak bisa menjawab itu. Kita lihat saja nanti," imbuh Alessio.
Puja-puji Alessio kepada Conte kemudian ditambahkan oleh Carreca.
"Antonio adalah orang yang luar biasa karena dia mampu membawa Juventus kembali ke level di mana mereka seharusnya berada. Setelah finis di peringkat ketujuh dalam dua musim, dia tiba dengan kerja keras," kata Carreca.
"Dia mengubah taktik. Dia sudah mengetahui peran yang tepat untuk setiap pemain. Dia membentuk sebuah tim yang dalam tiga tahun telah mencapai hal-hal luar biasa dan saya percaya dia layak mendapatkan semua ini," ujar Carreca.
"Dia adalah nomor satu sekarang. Ketika saya masih menjadi seorang pemain, saya tidak pernah mempunyai pelatih yang mempersiapkan permainan dengan tekad gila seperti dia," tutur Carreca.