Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA) membuat perjudian besar kala menunjuk Diego Maradona sebagai pengganti Alfio Basile, yang mundur dari jabatannya sebagai pelatih timnas. Alasannya apalagi kalau bukan minimnya pengalaman sang legenda untuk melatih sebuah tim sepakbola.
Maklum, sebelum memegang Albiceleste, Maradona tercatat hanya pernah melatih klub Mandiyu de Corrientes (1994) dan Racing Club de Avellanda (1995). El Diez sempat menjadi Wakil Direktur Olahraga Boca Juniors. Namun, itu tidak ada sangkut pautnya dengan urusan teknis di lapangan.
Inilah kenapa Julio Grandona, Presiden AFA, juga menunjuk Carlos Bilardo dalam jajaran staf pelatih timnas Argentina. Pengalaman Bilardo - yang awal tahun ini memberikan coaching clinic di Jakarta - membawa Argentina juara Piala Dunia 1986 jelas cocok sebagai pendamping Maradona, yang masih hijau.
Meski Maradona sempat mengeluhkan kondisi tersebut, adaptasi duet ini rupanya berjalan lancar. Dalam debutnya melatih Argentina, pencetak gol Tangan Tuhan ini mampu membawa timnya menang 1-0 atas Skotlandia (19/11) dalam sebuah laga persahabatan.
Tidak sekadar menang, dalam laga itu Tim Tango juga tampil impresif. Kekuatan Javier Mascherano cs. di lini tengah tampil dominan sehingga membuat pemain Skotlandia sulit untuk membalas gol Maxi Rodriguez.
Para pemain belakang pun tampil solid. Ketika mendapat serangan sporadis dari The Tartan Army, Gabriel Heinze dkk. tetap tampil tenang. Bahkan sikap keras cenderung kasar yang kerap terjadi di era Basile, tidak tampak pada laga ini.
Maradona jelas telah membawa sinyal perubahan positif. Tidak mengherankan kini timnas Argentina memiliki julukan baru: Tangodona, Tim Tango yang dilatih Maradona.
(Penulis: CW-5)