Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
94 itu cukup memberikan andil besar dalam meningkatkan nilai hiburan pada Formula 1 di era 80 dan 90-an.
Sayangnya, nasib tragis menimpa Senna pada 1994. Mobil Williams yang dikemudikannya menabrak dinding pembatas lintasan Sirkuit Enzo Dino e Ferrari di Imola, Italia. Akibat kejadian itu, Senna tewas di tempat karena luka parah.
Presiden Ferrari Luca di Montezemolo mengaku punya kenangan yang cukup indah dengan Senna tepat 20 tahun kepergian Senna yang jatuh tepat pada 1 Mei 2014 ini.
Menurutnya, sehari sebelum kecelakaan terjadi, ia dan Senna sempat bertemu di Bologna untuk membicarakan kontrak musim 1995. Senna mengaku bersedia menigngalkan Williams dan pindah ke Ferrari.
"Dia bersedia pindah ke Ferrari dan saya juga menginginkannya dalam tim. Ketika dia singgah di Italia untuk menjalani GP San Marino, kami bertemu di rumah saya yang berada di Bologna pada 27 April," ucap Montezemolo.
"Saya sangat ingat betapa baiknya Senna. Dia juga sosok yang sederhana dan pemalu, yang sangat kontras dengan apa yang ditampilkannya di atas trek. Dia adalah sosok ambisius yang selalu berusaha menampilkan yang terbaik," kata Montezemolo.
Sepanjang kariernya, Senna pernah membela empat tim yang terdiri dari Toleman, Lotus, McLaren, dan Williams. Ia pernah naik podium 80 kali dengan 41 kemenangan.