Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persela: Bekal Latihan Fisik dari Tanjung Kodok

By Eko Widodo - Senin, 12 Mei 2014 | 16:42 WIB
Latihan fisik yang sangat bermanfaat untuk perjalanan Persela Lamongan berikutnya. (Sahlul Fahmi)

Persela menjadi tim kuda hitam di putaran pertama LSI 2014. Perolehan poin 19 membuat Laskar Joko Tingkir menyodok masuk dalam persaingan di empat besar Grup II. Sebanyak 19 poin yang dikumpulkan dari 10 pertandingan di putaran I itu hanya berselisih satu angka dari pemuncak klasemen sementara, Mitra Kukar.

Namun, baik tim pelatih, pemain, maupun manajemen sepakat untuk tidak terbuai dan terlena dengan pencapaian di paruh pertama yang dianggap di luar dugaan itu. Pelatih Persela, Eduard Tjong, menyadari putaran II bakal jauh lebih berat sehingga ia harus membuat timnya jadi lebih tangguh.

Untuk menggapai hal itu, Eduard menyodorkan program pemusatan latihan sekaligus penyegaran untuk timnya. Pihak manajemen menyetujui program itu dan jadilah Taufiq Kasrun dkk. menjalani pemusatan latihan selama tiga hari, Kamis (8/5)-Sabtu (10/5).

Sesuai target untuk menggenjot performa pemain serta penyegaran, seluruh pemain dan tim pelatih diboyong ke Wisata Bahari Lamongan (WBL), sebuah kawasan wisata yang terletak sebelah selatan Kota Lamongan. Di sana ada objek wisata pantai Tanjung Kodok yang jadi andalan pariwisata Lamongan.

Di kawasan itu, seluruh personel menginap di Tanjung Kodok Beach Resort. Tidak sekadar berileksasi, selama tiga hari Srdan Lopicic dkk. digembleng latihan fisik yang dipimpin pelatih fisik Troy Medicana.

Pada hari pertama, para pemain disuguhi latihan daya tahan dengan berlari sebanyak tujuh putaran yang berjarak 350 meter per putaran.

Di hari kedua, Radikal Idealis dkk. melahap berbagai variasi menu circuit training yang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan mobilitas, kekuatan, dan stamina pemain. Ada menu lari, loncat, peregangan, dan sebagainya.

Pada hari ketiga, Troy menggelar program lintas alam dan mengajak punggawa Joko Tingkir joging dengan rute mendaki sepanjang delapan kilometer dengan target waktu 45 menit. Semua pemain mampu memenuhi target ini, bahkan pemain asing Srdan Lopicic mampu menyelesaikan fase ini dalam waktu 35 menit.

Setiap hari usai menggelar program latihan fisik, Troy selalu mengakhiri kegiatan dengan program relaksasi di kolam renang. Meski berada dalam kolam renang, Troy melarang pemain untuk melakukan aktivitas berenang.

“Saya melarang pemain berenang sebab aktivitas itu akan membuat otot mereka bekerja,” ujar Troy. Alhasil, seluruh pemain memanfaatkan keberadaan di kolam renang untuk bermain air sepuasnya.

Sumber: Harian BOLA (Penulis: Sahlul Fahmi)