Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rp 100 Juta Buat Utut Adianto

By Caesar Sardi - Jumat, 9 Mei 2014 | 18:00 WIB
GM Utut Adianto (kanan) lawan GM Yasser Seirawan. (Dok. BOLA)

Dengan adanya dwitarung antara GM Utut Adianto lawan GM Yasser Seirawan (AS), langkah Sekolah Catur Enerpac (SCE) kali ini bak mencapai puncak. Tapi siapakah yang berperan di balik gebyar Enerpac? Dialah Ir Eka Putra Wirya, tokoh muda catur yang juga sekaligus pemilik SCE.

Menurut Eka, Utut dipilih karena dia dianggap yang paling potensial. "Fisik dan mentalnya sangat menunjang," ungkapnya, "dan saya memberi jalan bagi dia untuk menjadi pecatur profesional". Untuk merealisasikan target, ia rela mengeluarkan biaya banyak. Namun bukannya tanpa batas waktu. Utut diprogramkan paling tidak sampai Juli 1995, harus mencapal rating 2600.

Berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk mewujudkan impian itu? Eka mengaku telah menyiapkan dana sebesar Rp 100 juta. Itu belum termasuk gaji Utut yang Rp 2 juta sebulan. Kompensasinya adalah semua hadiah yang didapat Utut dari berbagai turnamen akan diberikan pada Enerpac.

"Dari tur Eropa dan AS kemarin, Utut berhasil mengumpulkan uang sekitar Rp 28 juta," jelas Eka. Maka ia begitu antusias dengan mendukung gelar itu. "Bukan apa-apa, kalau dia berhasil, maka akan datang berbagai undangan turnamen yang menyediakan hadiah lebih besar lagi," tambahnya.

Khusus untuk dwitarung, Eka membayar Seirawan  US$ 3000 plus hotel dan akomodasi lainnya. Belum termasuk hadiah US$ 3000 jika menang dan US$ 2000 apabila kalah. Semua itu diwujudkan demi mencetak super grandmaster kebanggaan dari Tanah Air.

Sekarang, tergantung Utut, apakah mampu memanfaatkan secara maksimal kesempatan ini?

(Penulis: CW2)