Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Serba-Serbi Sepak Bola: Persebaya di Bung Tomo

By Eko Widodo - Selasa, 6 Mei 2014 | 18:00 WIB
(nunk)

Harapan Persebaya bisa memakai Gelora 10 November sebagai markas mereka di putaran kedua Liga Super Indonesia 2014 tampaknya masih bertepuk sebelah tangan. Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini, masih enggan memberikan izin bagi tim berjulukan Bajul Ijo itu untuk menggunakan stadion bersejarah tersebut.

Risma tak berani mengambil risiko karena gesekan di akar rumput suporter masih panas. Mayoritas Bonekmania masih  melakukan resistensi pada Tim Bajul Ijo yang berlaga di LSI. Mereka menganggap Persebaya yang sah adalah Persebaya 1927, yang kini tak lagi beraktivitas.

Keputusan Badan Arbitrase Olah Raga Internasional (CAS), yang menolak tuntutan pengakuan legalitas oleh Persebaya 1927, tak membuat penolakan mereda.

“Yang pasti, pihak kami masih melihat terlebih dahulu. Bagaimana nanti jika ada yang protes?” ujar Risma.
Persebaya dipersilakan tetap memper­guna­­kan Stadion Gelora Bung Tomo, yang letak­nya di pinggiran kota menjorok ke Sidoarjo.

CEO Persebaya, Gede Widiade, menyayang­kan sikap hati-hati Risma. “Sepak bola jangan dicampur-adukkan dengan politik. Apa yang dita­kutkan? Stadion Gelora 10 November dan Per­sebaya, keduanya milik masyarakat Surabaya. Aneh kalau Persebaya dilarang bermain di sana. Beliau mendapatkan tekanan dari pihak-pihak yang tak suka Persebaya maju,” kata Gede.

Sumber: Harian BOLA (Penulis: Fahrizal Arnas)