Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
19 pada Jumat (1/5) diberi waktu rehat oleh Indra Sjafri. Sang pelatih membebaskan punggawa Garuda Jaya melakoni aktivitas di luar sepak bola.
Kebijakan ini diambil tim pelatih timnas U-19 agar pemain bisa merasa rileks. “Kasihan mereka sudah diforsir latihan berat beberapa hari ini. Saatnya mereka bersantai sejenak,” tutur Eko Purjianto, asisten pelatih timnas U-19.
Menyisipkan waktu santai di antara aktivitas padat latihan pelatnas persiapan Piala AFC U-19 adalah bagian dari strategi mengelola keseimbangan sisi psikologis para pemain. Jika terus-terusan dipaksa menjalani latihan, pemain bakal merasa jenuh. Konsentrasi mereka berlatih bisa terganggu karena tak punya waktu untuk menikmati kehidupan lain di luar sepak bola.
“Anak-anak yang sedang beranjak dewasa seperti mereka tak baik juga terlalu dikekang. Sesekali mereka harus diberi ruang berekspresi menjalani kehidupan normal layaknya anak-anak seusia mereka,” kata Eko.
Kesempatan libur latihan dimanfaatkan pemain dengan berbagai kegiatan. Ambil contoh Hansamu Yama dan Awan Seto, yang memilih mengirim barang-barang titipan keluarganya lewat jasa titipan kilat di dekat Hotel Yasmin, tempat timnas U-19 menginap.
“Mumpung ada waktu kosong, saya sempatkan mengirim barang,” ujar Hansamu sambil menenteng tas besar di lobi hotel.
Lain halnya dengan I Putu Gede, Dimas Drajad, Hendra Sandi, dan Zulfiandi. Mereka memilih berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan Karawaci Mall. Mereka menumpang taksi ke pusat perbelanjaan yang hanya berjarak sekitar dua kilometer dari hotel.
“Mau cuci mata dulu sekalian belanja beberapa peralatan olah raga,” kata Putu, yang berposisi sebagai bek sayap.
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia)