Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tuan Rumah Piala Dunia Bak Mimpi Di Siang Bolong

By Caesar Sardi - Jumat, 2 Mei 2014 | 14:00 WIB
Nugraha Besoes. (Dok. BOLA)

Piala Asia 2011 antara Indonesia dan Australia, Rabu (28/1). Indonesia berniat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Sesuai berita yang dilansir kantor berita Reuters, juru bicara FIFA menyebutkan bahwa Indonesia bersama enam negara lain: Inggris, Jepang, Qatar, Rusia, Spanyol, dan Portugal resmi melayangkan proposal ke organisasi sepakbola tertinggi sejagat tersebut.

Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, seperti dalam berita tersebut membenarkan kabar itu. Penyataan Nugraha diamini juru bicara PSSI, Mafirion, di Jakarta.

“Itu sudah merupakan bagian dari blue print PSSI hingga tahun 2020. Kita berharap 2020 pemain kita sudah bisa tampil di pentas dunia, termasuk Piala Dunia. Itu yang menjadi dasar kita mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022,” ujar Mafirion, yang menyebut Indonesia layak menjadi tuan rumah World Cup karena punya potensi massa penggila sepakbola yang amat banyak.

Sayang, oleh sejumlah kalangan peluang Indonesia menjadi tuan rumah amat tipis. Ibarat kata bak mimpi di siang bolong.

"Seharusnya PSSI sadar diri. Jangankan kita bicara prestasi timnas yang belum juga beranjak dari papan tengah kawasan ASEAN, dari sisi infrastruktur kita jauh dari kata siap. Stadion berstandar internasional yang kita miliki bisa dihitung dengan jari. Butuh dana yang amat besar untuk membangun stadion baru atau melakukan pemugaran. Dari mana PSSI bisa mendapatkan dana?" ungkap Ricky Yakobi, mantan striker timnas.

Hanya, sekalipun ragu pada kesanggupan PSSI, Ricky merasa salut dengan keberanian PSSI ikut bersaing dengan negara-negara besar lain untuk membidik tuan rumah PD. "Semoga niat tersebut diikuti dengan tindakan nyata untuk mewujudkannya," kata Ricky.

(Penulis: Ario Yosia)