Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persinga Jinakkan Persenga di Nganjuk

By Tulus Muliawan - Minggu, 20 April 2014 | 09:30 WIB
Persinga vs Persenga (Gatot Susetyo)

anak Persinga Ngawi tampil perkasa. Anak asuh Rully Nere menjinakkan Persenga Nganjuk 1-0 di Stadion Anjuk Ladang Nganjuk, Sabtu (19/4). Kondisi lapangan yang bergelombang jadi bumerang bagi tuan rumah, sebaliknya jadi keuntungan bagi tim tamu.

Gol tunggal klub berjuluk Laskar Ketonggo pada menit ke-53 dicetak striker muda Slamet Hariyadi lewat tendangan bebas. Karena permukaan tanah yang tak rata, bola pantulan tak bisa diantisipasi dengan baik oleh kiper Persenga Singgih Andika.

Pelatih Persenga Sunardi C mengeluhkan kontur tanah yang bergelombang. Dualisme kubu pengelola Persenga juga jadi biang kekalahan tersebut.

"Kami baru sepekan terakhir diijinkan mencoba lapangan ini. Jadi anak-anak kurang adaptasi dengan permukaan tanah yang bergelombang. Kondisi ini akhirnya jadi bumerang terjadinya gol itu," tutur Sunardi.

Selain faktor nonteknis, Sunardi menyebut lini belakang timnya terlalu gegabah ketika ditekan. Sehingga tim tamu sering mendapatkan tendangan bebas dekat gawang.

"Saya sudah ingatkan anak-anak jangan sering bikin pelanggaran di belakang. Tapi mereka masih mengabaikannya. Padahal dari segi permainan kami tak kalah dibanding Persinga," katanya.

Rully Nere, arsitek Persinga, sangat puas dengan kinerja M. Zaminur dkk. Mereka tak gentar sedikit pun meladeni permainan keras tuan rumah.

"Semangat ini yang perlu dijaga. Soal striker asing yang gagal memanfaatkan peluang emas, karena dia baru bergabung dengan tim ini. Pada laga pertama di kandang, Nyolo Arsene saya mainkan duabelas menit. Baru kali ini tampil penuh," ungkap Rully.

Manajer Tim Dwi Irianto melihat grafik permainan anak-anak Persinga lebih baik dibanding saat ditahan imbang PSIM di Ngawi lalu.

Semangat, kepercayaan diri, dan teknis permainan meningkat tajam. Jadi wajar kemenangan ini bisa diraih anak-anak. Pada laga berikutnya, saya yakin tim ini makin padu dan solid," ujar Dwi Irianto.