Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Semenjak jabatan asisten pelatih dilimpahkan ke Musikan, prestasi Persik langsung berubah. Dua tim besar, Persija dan Sriwijaya, tumbang di Kediri. Kebangkitan Tim Macan Putih di depan mata. Apa kiat Musikan mengangkat kembali pamor Persik? Berikut tanya jawab Gatot Susetyo dari Harian BOLA dengan pemain terbaik LI 2003 itu.
Kendala apa yang membuat Persik terpuruk di awal musim?
Sebenarnya tim ini punya materi pemain yang siap tampil. Namun, mayoritas pemain tidak berpengalaman untuk kompetisi seberat LSI sehingga pada awal liga kami keteteran. Ada beberapa pemain bagus, tapi tak mendapatkan kepercayaan dari Aris Budi (asisten pelatih sebelumnya). Hal itu memengaruhi hubungan antarpemain di tim. Tim lain sudah bisa membaca kekuatan dan gaya bermain kami karena selalu menurunkan pemain yang itu-itu saja.
Apa alasan berani menampilkan starter yang berbeda?
Seperti saya katakan, semua pemain siap bertanding. Dari pengalaman saya sebagai mantan pemain, jika seorang pemain telah dikontrak dia pasti ingin tampil. Prinsip itu yang menjadi dasar keberanian saya memainkan pemain cadangan. Apalagi, pada latihan rutin, penampilan mereka bagus, hanya pelatih lama tidak pernah memberikan kepercayaan. Kini mereka saya beri peluang dan kepercayaan untuk tampil. Ternyata tidak mengecewakan.
Tidakkah kebijakan itu berpotensi memicu keretakan baru?
Saya yakin hal itu tidak akan terjadi karena saya cukup terbuka. Sebelum dipercaya manajemen menggantikan Aris Budi, saya bilang kepada semua pemain bahwa mereka punya peluang sama. Siapa yang paling siap dan bugar pasti akan dimainkan.
Saya juga tidak memberikan jaminan pemain yang saat ini terus merumput akan selalu bermain. Jadi, saya tidak akan menyingkirkan pemain yang sebelumnya dipercaya Aris Budi.
Apa peran Hartono Ruslan sebagai pelatih kepala?
Di tim ini tidak ada yang dominan karena semua punya andil dan peran masing-masing. Saya memang menjalankan peran yang pernah dilakoni Aris Budi dengan memberikan instruksi di pinggir lapangan. Namun, hal itu bukan berarti saya dominan di Persik. Peran itu hasil diskusi dan kesepakatan bersama dengan tim pelatih.
Hartono Ruslan sebagai pelatih kepala sangat vital. Dia yang menyusun program, taktik, dan strategi. Kami, para asisten, yang menerjemahkan di latihan dan pertandingan. Kalau pelatih kepala jarang mau berdiri di pinggir lapangan, hal itu karena dia memberikan kesempatan kepada kami yang muda untuk berkembang.
Apa target dan program di sisa kompetisi?
Setelah pulang dari Banjarmasin, kami pasti melakukan penyegaran di tim. Ada pemain yang kontraknya diputus, ada pemain baru yang direkrut. Yang jelas, kami tak mau mengulangi kesalahan dalam proses persiapan tim. Kami harus bisa bersaing dengan tim di Grup I dan memenuhi target bertahan di LSI.