Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pertandingan antara Persipasi Bekasi dengan Persikab Kabupaten Bandung di Grup 3 Divisi Utama 2014 batal berlangsung. Stadion Patriot, Bekasi, yang semula telah didaftarkan oleh Persipasi sebagai kandang, ternyata tak bisa digunakan atas rekomendasi Pemerintah Kota Bekasi.
Sejatinya laga tersebut dimainkan secara serempak dengan 30 partai lain sebagai laga perdana yang terbagi dalam delapan grup pada Selasa (15/4). Namun, manajemen Persipasi tak mendapatkan izin dari Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporbudpar) dan Wali Kota Rahmat Effendi.
Selain itu, kontraktor pembangunan juga tidak mengeluarkan izin penggunaan stadion. Diperkirakan masih ada proses pembangunan yang masih belum tuntas 100 persen.
Proses pelarangan stadion sebenarnya sudah berlangsung sekitar dua pekan terakhir. Perjuangan manajemen untuk mencari solusi terus dilakukan. Namun, hasilnya tetap nihil.
“Stadion tetap tidak bisa dipakai. Kepastian yang mepet seperti itu tidak mungkin lagi kami mencari stadion lain untuk menggelar pertandingan,” kata Kartono Yulianto, Ketua Umum Persipasi.
Manajemen melayangkan surat kepada PT Liga Indonesia terkait kondisi tersebut.
“Kami sudah menerima surat dari Persipasi pada Senin (14/4). Kami memutuskan pertandingan itu ditunda dan akan dijadwal ulang. Namun, status penundaan itu tetap masuk ke Komisi Disiplin PSSI. Jadi, status Persipasi tidak kalah walk out,” ujar Direktur Administrasi Kompetisi PT LI, Darwis Satmoko.
Bila kegagalan pertandingan itu dinilai Komisi Disiplin PSSI sebagai kesalahan panpel atau manajemen Persipasi, maka sanksi akan menyusul.
“Pemain tentu kecewa dengan kondisi seperti ini. Kompetisi baru akan dimulai, tetapi kami mengalami kejadian tidak menyenangkan. Saya khawatir semangat teman-teman lain untuk berkompetisi hilang,” ucap gelandang Persipasi, Munirul Islam.
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Kukuh Wahyudi, Gatot Susetyo)