Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ucapan terima kasih disampaikan Irawan Haryono, manajer tim M88 Aspac sekaligus pemilik klub, usai timnya mendapatkan penghargaan Tim Favorit 2013 di Anugerah Olah Raga Indonesia 2013, Senin (28/4) di Jakarta. Saat ini Irawan berada di Singapura untuk berobat saraf punggung.
"Terima kasih kepada BOLA dan kepada para pihak yang mendukung prestasi kami di tahun 2013. Itulah tahun kebangkitan kami yang lama tidak menjadi juara. Mestinya saya ingin datang dan mengambil penghargaan itu sendiri, namun mohon maaf saya harus berobat ke Singapura untuk cedera yang saya alami," kata Irawan, Senin (28/4).
Prestasi M88 Aspac memang cemerlang di tahun 2013. Mereka menjadi juara kompetisi reguler 2012/13. Di babak championships games di Yogyakarta, Aspac menjadi juara setelah mengalahkan Pelita Jaya Energi MP.
Kapten tim M88 Aspac Jakarta, Mario Gerungan, mengaku terkejut timnya terpilih sebagai tim favorit pada Anugerah Olah Raga Indonesia (AORI) 2013. Tim bola basket M88 Aspac mendapatkan penghargaan dalam acara di Ruby Room, Palmerah, Jakarta, Senin (28/4).
"Saya sangat terkejut secara pribadi," ucap Mario, kepada BOLA, di sela-sela acara. "Terima kasih atas penghargaan dan kepercayaan yang diberikan kepada Aspac," ungkap Mario.
Ucap terima kasih juga diberikan oleh Fandi Andhika Ramadhani, forward M88 Aspac. Rama, panggilan akrabnya, memaksakan datang ke acara karena penasaran dengan penghargaan yang akan diterima oleh Aspac.
"Engkel kanan saya masih cedera sebenarnya. Namun, itu tak menghalangi saya datang ke acara ini. Terima kasih atas kejutan yang diberikan BOLA," ucap Rama, yang masih berjalan dengan sedikit pincang saat menuju parkiran di Gedung Kompas Gramedia di Palmerah Barat.
"Hanya inflamasi. Tidak ada yang parah dari cedera ini," ucap Rama. Rama mendapatkan cedera itu saat M88 Aspac berlaga melawan Garuda Kukar di kompetisi NBL Indonesia seri kelima di Jakarta, Sabtu (26/4).
Pebasket Aspac yang datang ke acara selain Mario dan Rama adalah Rizki Effendi, M. Isman Thoyib, Pringgo Regowo, Ferdinand Damanik, Oki Wira Sanjaya, Prastawa, dan Risky Lyandra.