Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Alfred Riedl menilai 2014 menjadi tahun yang buruk bagi sepak bola Indonesia. Sulit bagi sang pelatih timnas senior menjalankan program ideal buat persiapan Piala AFF 2014. “Semua terjadi karena faktor di luar sepak bola,” kata pelatih asal Austria tersebut.
Ucapan Alfred mengacu pada agenda pemilihan umum legislatif dan presiden. Akibat kedua agenda politik itu, jadwal kompetisi Liga Super Indonesia di Indonesia molor.
Kompetisi kasta tertinggi baru kelar akhir Oktober. Kompetisi LSI 2014 akan menggunakan format dua wilayah, yang terbagi menjadi grup timur dan barat.
Putaran pertama akan berlangsung hingga 4 Mei. Kemudian kompetisi akan memasuki masa jeda hingga 16 Mei. Putaran kedua akan dimulai 17 Mei dan berakhir pada 31 Agustus. Empat tim teratas dari masing-masing grup akan maju ke babak 8 besar.
Babak 8 besar, yang menggunakan format home and away, akan terbagi menjadi dua grup, yakni Grup K dan Grup L. Babak ini akan berlangsung dari 11 September hingga 31 Oktober.
Babak 8 besar berlangsung dalam periode waktu yang relatif lama karena menyesuaikan dengan jadwal pertandingan perempat final dan semifinal Piala AFC 2014.
Ada dua wakil Indonesia yang tampil di ajang ini, yakni Persipura dan Arema Cronus. Perempat final Piala AFC akan berlangsung pada 16 dan 23 September, sementara semifinal pada 31 September dan 21 Oktober.
Situasi ini membuat Alfred tak leluasa menggelar pelatnas timnas. “Saya hanya punya waktu sebulan untuk menggelar pelatnas, tanpa terganggu apapun. Saya meragukan kondisi kebugaran pemain pada saat itu. Mereka sudah terlalu lelah menjalani aktivitas kompetisi yang demikian padat,” kata Alfred.
Untuk mengakali situasi yang tak mengenakkan itu, PSSI menggelar pelatnas Piala AFF di saat kompetisi libur Pemilu. Walau begitu, hal itu terasa tak terlalu menolong.
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia)