Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
23, Aji Santoso punya filosofi permainan yang ia ingin dipahami oleh para pemainnya. Di dua periode pelatnas Asian Games, filosofi tersebut ia tekankan pada punggawa Tim Garuda Muda. Aji melihat pelan namun pasti mereka bisa menjalankannya di lapangan.
“Saya ingin pemain tak hanya sekadar memenangi saja sebuah pertandingan, tapi mereka juga mengerti proses untuk bisa menang. Saya ingin semua yang terjadi di lapangan lewat sebuah proses bukan mengandalkan insting semata,” ujar Aji.
Aji menekankan kepada semua pemain untuk menampilkan ciri khas permainan timnas U-23 yang ia inginkan yakni mengandalkan operan satu-dua pendek merapat dan dinamis selalu bergerak mencari ruang kosong.
“Makanya sejak awal saya agak ketat dalam memberlakukan standar fisik pemain yang ikut seleksi. Saya ingin pemain minimal memiliki Vo2max 55. Saya ingin mereka terus bergerak sepanjang pertandingan. Hal itu bisa dilakukan dengan kebugaran prima,” ucap Aji.
Sistem permainan seperti ini menjadi andalan karena lawan-lawan di Asian Games level permainannya lebih tinggi dibanding SEA Games.
Timnas U-23 direncanakan menjalani pemusatan latihan di Eropa pada bulan Juni. “Pada bulan puasa anak-anak timnas U-23 akan menjalani tur Eropa,” kata Joko Driyono, Sekjen PSSI.
Selama masa pemusatan latihan skuat Garuda Muda akan menjalani empat pertandingan uji coba. Hanya lawan tanding yang dihadapi bukan tim U-23 dari negara lain, melainkan klub-klub setempat.
Yang terdekat timnas U-23 akan menggelar pelatnas tahap ketiga di Makassar. Ramdani Lestaluhu dkk. akan bertanding melawan PSM pada 12 Mei serta Pra-PON Sulawesi Selatan pada 16 Mei.
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia)