Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

83 Pemain Terkemuka Timnas Indonesia (4)

By Suryo Wahono - Selasa, 15 April 2014 | 16:15 WIB

Putih di berbagai ajang antarnegara. Tiap masa dan periode memiliki tingkat kesuksesan sendiri. Di sini FourFourTwo Indonesia memilih 83 serdadu sepak bola Indonesia yang kami anggap terkemuka. Tak ada metode khusus untuk menentukan siapa yang mesti masuk dalam daftar ini. Hanya rasa hormat yang dalam yang jadi landasannya.

(10) Rasjid

Di era tahun 1950an, timnas sempat dijuluki sebagai Macan Asia karena cukup disegani di beberapa ajang internasional yakni Asian Games 1954, Olimpiade 1956 hingga Asian Games 1958. Dari sekian nama-nama yang pernah menghiasi skuad timnas di era tersebut, Rasjid merupakan termasuk pemain yang tak tergantikan karena selalu tampil di tiga ajang besar tersebut. Bahkan saat rekan-rekannya seangkatannya mulai terpinggirkan di Asian Games 1958, Rasjid tetap menjadi bagian di skuad utama.

Dari laporan beberapa harian nasional di era tersebut, Rasjid disebut sebagai salah satu pemain bertahan Indonesia yang kerap tampil tanpa kompromi dan jago dalam menghalau serangan lawan.

(11) Saary

Medali perunggu yang diraih di Asian Games 1958 tercatat sebagai pencapaian terbaik timnas di pesta olah raga terbesar di kawasan Asia tersebut. Sukses yang diraih timnas kala itu tak lepas dari peran Saary.

Di ajang tersebut, Saary mengoleksi dua gol yang cukup krusial. Satu gol ia ciptakan saat timnas mengawali laga perdana dan menang dari Birma. Sedangkan satu gol lainnya menjadi pembuka pesta kemenangan Indonesia atas India di laga perebutan medali perunggu.

Yang lebih manis lagi, Asian Games 1958 merupakan kesempatan perdana bagi Saary untuk mengenakan seragam timnas. Setelah itu, namanya kerap menjadi alternatif di lini depan Merah-Putih, termasuk kala turut mengantarkan timnas meraih juara di Merdeka Games 1962 yang juga menjadi penanda puncak kariernya.

(12) Yohanes Auri

Jika Sutan Harhara tak tergantikan di pos bek sayap kanan timnas, hal serupa juga diraih Yohanes Auri yang mengisi pos bek sayap kiri di skuad timnas pra-Olimpiade 1976. Hanya bedanya jika Sutan gagal tampil di partai puncak melawan Korea Utara karena cedera, Yohanes tetap tampil dan mampu menghalau pemain-pemain sayap lawan. Legenda yang kini menjadi salah satu staf pelatih timnas di ajang Pra-Piala Asia 2015 itu dikenal karena keuletannya dalam menjaga daerah pertahanan. Ia bahkan sempat mencetak satu-satunya gol Indonesia ke gawang Korea Utara di fase grup. Gol tersebut lahir kala sosok asal Papua ini turut menusuk ke kotak penalti lawan dan sukses menyambar bola liar tepat di mulut gawang.

bersambung

(Penulis: Achmad Lanang, Martinus Raya Bangun, Majalah Four Four Two Edisi April 2013)