Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Putih di berbagai ajang antarnegara. Tiap masa dan periode memiliki tingkat kesuksesan sendiri. Di sini FourFourTwo Indonesia memilih 83 serdadu sepak bola Indonesia yang kami anggap terkemuka. Tak ada metode khusus untuk menentukan siapa yang mesti masuk dalam daftar ini. Hanya rasa hormat yang dalam yang jadi landasannya.
(7) Ronny Pasla; Medan, 15 April 1947
Setelah tampil di Olimpiade 1956, Indonesia tak pernah lagi lolos ke ajang tersebut. Peluang terbesar untuk mengulangi prestasi di Melbourne tersebut ternyata datang sekitar 22 tahun kemudian, yakni kala timnas tampil mengejutkan di pra-Olimpiade 1976.
Tergabung di Grup 2 bersama Papua Nugini, Malaysia, Singapura, dan Korea Utara, timnas termasuk beruntung karena bertindak sebagai tuan rumah. Di fase grup tersebut timnas mencatat hasil dua kali menang (8-2 vs Papua Nugini dan 2-1 vs Malaysia), satu kali imbang (0-0 vs Singapura) dan satu kali kalah tipis (1-2 vs Korea Utara). Sayang, peluang untuk lolos ke Olimpiade sirna kala timnas takluk dari Korut di final dalam drama adu penalti.
Salah satu pemain yang cukup menonjol di ajang ini adalah Ronny Pasla yang bertindak sebagai kiper utama Merah-Putih. Ia selalu tampil dalam mengawal gawang Indonesia di lima laga yang dilakoni timnas tersebut. Hasil-hasil di fase grup setidaknya cukup untuk memperlihatkan konsistensi Ronny. Sayang di laga final, kecemerlangannya agak menurun. Dari enam eksekutor Korut yang maju ke titik putih, Ronny hanya bisa menggagalkan satu tendangan lawan. Meski demikian, Ronny cukup dianggap sebagai pahlawan karena tampil bagus di waktu normal babak final (skor 0-0) sekaligus memaksa Korut untuk menuntaskan laga lewat adu penalti.
(8) Wowo
Tak ada yang lebih mengesankan dari penampilan Wowo dibanding kala ia mencetak hattrick ke gawang Filipina di babak perempat final Asian Games 1958. Bahkan hingga saat ini, belum ada lagi pemain timnas yang berhasil menjaringkan tiga gol dalam satu laga di ajang Asian Games.
Secara keseluruhan, pemain asal Bandung ini mengoleksi lima gol di Asian Games 1958. Satu gol ia cetak saat timnas menang 4-2 atas Burma di laga perdana fase grup. Sedangkan satu gol lainnya juga terasa spesial karena ia buat ke gawang India di laga perbutan peringkat ketiga yang sekaligus memastikan medali perunggu dari cabang sepak bola jatuh ke pelukan Ibu Pertiwi untuk pertama kalinya.
(9) Thio Him Tjiang; Jakarta, 28 Agustus 1929
Nama Him Tjiang mulai bersinar saat masuk dalam timnas yang dipersiapkan ke Olimpiade Melbourne 1956. Sayang, ia gagal mencetak gol ke gawang Lev Yashin meski selalu dipasang oleh Toni Pogacnik di dua laga melawan Uni Soviet tersebut. Karier bagus Him Tjiang di timnas baru terukir di Asian Games 1958. Kala itu, ia termasuk salah satu pemain kunci skuad Garuda hingga akhirnya sukses menggondol medali perunggu.
Dua gol yang dicetak Him Tjiang ke gawang India (timnas menang 2-1) di laga terakhir grup, bahkan sukses mengantarkan timnas ke babak perempat final hingga akhirnya membawa pulang medali perunggu untuk pertama kalinya bagi Indonesia.
bersambung
(Penulis: Achmad Lanang, Martinus Raya Bangun, Majalah Four Four Two Edisi April 2013)