Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Soal prestasi, PSIM dan PSS nyaris setali tiga uang. Sebagai salah satu klub tertua di Indonesia, PSIM yang berdiri pada 5 September 1929 cenderung stagnan, sedangkan PSS boleh dibilang baru menggeliat beberapa tahun terakhir.
Prestasi tertinggi Laskar Mataram hanyalah menjuarai Divisi Satu sekaligus promosi ke level Divisi Utama pada 2005. Memang, klub kebanggaan Brajamusti itu pernah menjadi juara, tetapi kala kompetisi masih berbentuk perserikatan pada 1932! Hingga kini PSIM belum mampu mengukir prestasi menonjol lain.
Problem klasik, masalah finansial, menjadi salah satu penyebab mandeknya prestasi PSIM. Apalagi, klub berpelat merah pada era perserikatan kerap dimanjakan dengan guyuran APBD. Klub seolah dininabobokan tanpa perlu pusing menggali sumber dana sendiri.
“Padahal, sepak bola diharapkan sudah menjadi industri pada 2022. Namun, kapan memulainya? Seharusnya dilakukan sejak sekarang atau jauh sebelumnya. Lihat saja, klub yang sukses pasti bukan dari perserikatan,” kata Dwi Irianto, Direktur PT Putera Insan Mandiri yang menaungi PSIM.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Gonang Susatyo
BOLA UNTUK INDONESIA - #Bangga Sepak Bola Kita
Seri Tulisan BOLA UNTUK INDONESIA - #Bangga Sepak Bola Kita
Klub Bola di Yogya(1): Beda Hasrat PSIM dan PSS
Klub Bola di Yogya(2): Sulit Sartono Menjabat Rangkap
Klub Bola di Yogya(3): Kondisi Finansial Minimalis
Klub Bola di Yogya(4): Sponsor Masih Pontang-panting
Klub Bola di Yogya(5): Tanding Kandang Masih Kurang
Klub Bola di Yogya(6): Suporter Kembali Bertemu Sejak 2010
Klub Bola di Yogya(7): Laga Biasa, Bukan Derbi
Klub Bola di Yogya(8): PSIM 10 Tahun, PSS Tahun Lalu
Klub Bola di Yogya(9): Gagal Promosi Kasta Tertinggi