Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
off kompetisi masih ada delapan klub bermasalah, terutama dari sisi finansial.
Bagaimana pengelola kompetisi memandang aneka persoalan yang menghadang Divisi Utama? Berikut petikan wawancara Ario Yosia dari Harian BOLA pada Rabu (9/4) dengan Sekretaris PT LI, Tigor Shalomboboy:
Sampai sejauh mana perkembangan persiapan yang dilakukan PT LI menjelang bergulirnya Divisi Utama?
Bisa dibilang PT LI sudah amat siap. Kami telah menunjuk Solo sebagai lokasi pelaksanaan acara seremoni pembukaan kompetisi. Proses perizinan sudah beres, begitu juga di kota-kota lainnya yang akan menggelar pertandingan di waktu bersamaan.
Sementara itu, proses administrasi pendaftaran pemain masih berlangsung. Bisa dibilang berjalan relatif mulus. Semoga pada hari-H kick-off pembukaan tidak ada masalah yang mengganggu.
Bagaimana dengan nasib 8 klub yang masih didera masalah lolos sebagai peserta dengan catatan?
Kami masih terus memantau perkembangan mereka yang sebagian besar terjerat masalah finansial. Dalam waktu dekat kami akan mengumpulkan petinggi klub-klub tersebut untuk mengecek apakah mereka sudah melaksanakan poin-poin penting yang kami sampaikan dalam proses verifikasi.
Kami dengan senang hati membantu mereka keluar dari masalah masing-masing. Namun, mereka juga harus konsekuen menunjukkan perjuangan untuk lolos dari persoalan. Kami telah mematok batas akhir, mereka harus menaati.
Kami lega melihat klub mulai sadar diri dalam pengelolaan keuangan. Banyak di antara mereka tak memaksakan diri mengontrak pemain asing karena keuangan terbatas. Semestinya memang seperti itu.
Bagaimana dengan sponsor kompetisi?
Sama seperti Liga Super Indonesia, hak pengelolaan komersial Divisi Utama berada di tangan BV Sport. Perusahaan tersebut sudah menyiapkan dana penyelenggaraan kompetisi sesuai kesepakatan bisnis di awal. Soal sponsor buat kompetisi itu menjadi kewenangan mereka. Kami mendengar kabar positif ada stasiun televisi yang akan menyiarkan Divisi Utama. PT LI berharap itu bisa terealisasi, karena hal tersebut bagian dari kontrak dengan BV Sport.
Jumlah peserta Divisi Utama demikian banyak dengan jatah slot promosi yang amat sedikit. Tidakkah PT LI khawatir potensi gesekan antarklub peserta amat besar?
Kami menyadari dengan jumlah peserta yang demikian besar maka potensi persoalan juga besar. Tapi, semenjak mendapat mandat lewat forum Kongres PSSI untuk mengelola kompetisi ini, kami sudah harus siap dengan segala konsekuensi.
PSSI dalam proses melakukan rekonsiliasi pascadualisme kompetisi yang berkepanjangan. Sama seperti LSI, kompetisi Divisi Utama di tahun pertama rekonsiliasi tidak bisa dibilang ideal. Kami harus berjuang mengawal proses transisi menuju fase ideal pada dua tahun mendatang.