Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Serba Serbi Sirnas Kepri: Antara Doa dan Duel

By Wisnu Nova Wistowo - Jumat, 28 Maret 2014 | 22:49 WIB
Ardy/Clara, berdoa dengan cara mereka sendiri. (Wiwig Prayugi/Bolanews)

GOR Banda Baru Batam tak hanya menjadi saksi perjuangan para pebulu tangkis dari seluruh tanah air pada seri kedua Djarum Sirkuit Nasional 2014. Di luar lapangan, ada beberapa peristiwa unik yang mewarnai turnamen tersebut.

Turun di partai semifinal bagi para pebulu tangkis muda ialah tantangan tersendiri. Mereka yang memiliki target sampai ke partai puncak sedikit banyak terbebani. Berdoa adalah salah satu cara yang paling penting supaya lebih tenang dan percaya diri ketika masuk ke area pertandingan.

Salah satu yang cukup unik dilakukan Ardy Nugroho/Thalia Clara Rossa L. Mereka memiliki kebiasaan tersendiri sebelum memasuki area pertandingan. Ganda campuran remaja asal PB Djarum itu menghadap ke tembok untuk berdoa sesuai dengan agama masing-masing. “Saya merasa lebih tenang ketika tidak menghadap lapangan saat berdoa. Tapi mulai dari penginapan, turun dari mobil sampai masuk ke GOR pun selalu berdoa,” ungkap Clara.

Ardy/Clara memang menghadapi pertarungan cukup sengit pada semifinal. Mereka menghadapi perlawanan cukup berat dan harus menyerah dari pasangan Andre Pinastika/Dianita Saraswati dari PB Mutiara Bandung dengan tiga gim, 18-21,  21-17, dan  21-19.