Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sosok Raja Isa yang selalu optimistis menatap setiap pertandingan membuat laga kontra Persik menjadi begitu menarik. Pelatih asal Malaysia ini punya kenangan indah kala menangani Persiram beberapa musim lalu. Sebagai tim promosi saat itu, Persiram mampu menyulitkan Persik di kandang, Stadion Brawijaya Kediri.
Kini, situasi berbeda. Raja Isa melatih Persijap, tim yang masuk kategori semenjana. Posisi Persijap masih di bawah Persik, tapi Raja Isa berpotensi menyulitkan Persik yang diasuh Hartono Ruslan. Apalagi, Persijap bermain di kandang sendiri, Gelora Bumi Kartini, Jepara.
“Raja Isa pelatih yang berkarakter. Dia suka dengan pemain muda. Hal tersebut sudah diperlihatkan sejak masuk ke Indonesia menangani PSM, Persipura, kemudian Persiram. Banyak pemain muda yang ia orbitkan. Peran seorang pelatih sangat penting untuk membentuk karakter sebuah tim,” ucap Aris Budi, asisten pelatih Persik.
Aris Budi bercermin pada laga beberapa tahun lalu. Ketika itu, Persik masih dihuni pemain-pemain hebat, tapi kesulitan menundukkan anak asuh Raja Isa.
“Saat ini kondisi kami nyaris sama. Kedua tim sama-sama terpuruk di papan bawah. Namun, laga nanti tak mengurangi gereget kami untuk bertarung karena kami sama-sama tak mau terus berada di dasar klasemen,” kata Aris Budi.
Berita dari kubu suporter, Forum Komunikasi Suporter Persik (FKSP) batal memobilisasi anggotanya untuk berangkat ke Jepara. Padahal mereka bisa menjadi pemain ke-12 pada pertandingan.
“Situasi kami memang sedang sulit. Prestasi Persik yang sedang menurun tampak membuat suporter juga enggan mengikuti perjuangan kami di Jepara, tapi kami akan membuktikan bahwa tanpa dukungan suporter Persik akan bangkit di luar kandang. Kami ingin merebut kembali hati mereka,” ucap Aris Budi.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Gatot Susetyo