Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
klub Indonesia berbicara banyak di Piala AFC sebetulnya terbuka lebar. Pesaing di kompetisi level kedua Asia tersebut bisa diimbangi. Bandingkan dengan ajang Liga Champion Asia. Klub-klub Indonesia dikepung kekuatan elite Asia.
Dalam tiga musim terakhir, klub-klub terbaik Indonesia tampil cukup mengesankan di Piala AFC. Persipura (2011), Arema LPI (2012), serta Semen Padang (2013) menapak hingga fase perempat final.
Kondisi berbeda terjadi di LCA. Klub-klub Tanah Air hanya menjadi bulan-bulanan di fase penyisihan.
Musim ini Persipura serta Arema Cronus mewakili Indonesia di Piala AFC 2014. Namun, jalan mereka kurang mulus pada awal penyisihan.
Arema, yang begitu perkasa di awal kompetisi LSI 2014, tampak tertatih di penyisihan Grup F. Tim Singo Edan hanya bisa bermain imbang 1-1 melawan Selangor FA di Malaysia serta kalah 1-3 dari Hanoi T&T di Malang.
Kelelahan fisik agaknya menjadi penyebab Kera-kera Ngalam kedodoran. Total sudah 24 pertandingan pramusim dilalui Ahmad Bustomi dkk. Meski hasilnya memuaskan dengan mencatat 21 kemenangan dan tiga kali imbang, keletihan punggawa Arema kini tak bisa ditutupi lagi.
Tahukah Anda?
1998 Piala Winner
"Sebelum muncul Piala AFC, mencuat Piala Winner sebagai ajang lapis kedua persaingan klub Asia. Klub-klub Indonesia secara reguler tampil di ajang ini antara 1991-2002. Hanya pada 1999 Indonesia absen. PSM menjadi klub Tanah Air dengan pencapaian tertinggi menembus perempat final pada musim 1998. Langkah Tim Juku Eja dihentikan Suwon Samsung Bluewings dengan skor 1-2 dan 0-12."
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Ario Yosia, NF-3