Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wawancara Rahmad Darmawan: Tekanan Itu Sudah Biasa

By Editor Eko Widodo - Minggu, 9 Maret 2014 | 18:02 WIB
Rahmad Darmawan (Peksi Cahyo/BOLA)

Persebaya dihuni pemain berlabel bintang berharga mahal. Namun, investasi besar manajemen Tim Bajul Ijo belum terlihat sepadan. Performa tim asuhan Rahmad Darmawan terlihat tidak stabil di awal kompetisi.

Tekanan mulai mengarah ke sosok RD, yang merekomendasikan nama-nama pemain yang menghuni skuat Persebaya musim ini. Bagaimana mantan pelatih timnas U-23 SEA Games tersebut menyikapi suara sumbang yang mengarah padanya? Berikut petikan wawancara kontributor Harian BOLA, Fahrizal Arnas, dengan Rahmad.

Bagaimana kondisi Persebaya setelah dicoretnya Leo Saputra dan Patrice Nzekou?

Tidak ada masalah. Pemain lain tak terpengaruh dengan pencoretan kedua pemain itu. Mereka juga sangat menyadari bahwa itu sudah risiko dari profesi yang mereka geluti. Mereka pemain profesional dan bekerja secara profesional.

Benarkah rumor soal mulai ada disharmonisasi antara Anda dengan  petinggi Persebaya?
Itu kabar murahan. Hubungan saya, Pak Diar Kusuma Putra, dan Pak Dhimam Abror Djuraid cukup baik. Kami semua bekerja di bidang masing-masing. Kami menghormati satu sama lain. Komunikasi di antara kami juga cukup lancar. Ada persoalan sekecil apa pun selalu kami bahas dan ada penyelesaian yang baik.

Apa penyebab penampilan tim tak kunjung membaik? Padahal pemain Persebaya berbanderol mahal?
Tim ini sedang mencari bentuk permainan. Ketika saya melatih Persipura dan Sriwijaya FC, prosesnya seperti ini. Yang harus diketahui, kami membangun Persebaya bukan untuk semusim ini saja, tapi juga untuk musim depan. Karena itu, banyak pemain muda yang kami proyeksikan sebagai pilar Persebaya. Mereka semua butuh proses.    

Soal tekanan dari luar terkait performa Persebaya?
Tuntutan dan tekanan itu wajar. Semua pelatih pasti merasakan tekanan seperti itu. Saya juga pernah merasakannya ketika menangani Persipura dan Sriwijaya FC. Banyak komentar miring, tapi perlahan-lahan terkikis karena keraguan mereka terjawab dengan sendirinya. Kami harus menyikapi dengan bijak setiap tuntutan yang datang. Semua harus menyadari bahwa kami tampil di kompetisi, bukan turnamen.

Perubahan apa yang dilakukan untuk meningkatkan performa Persebaya?
Kami memperbaiki semua kelemahan. Kami sudah mengantongi semua data soal tim ini maupun individu. Kami juga sudah melakukan pembenahan terhadap beberapa kekurangan melalui latihan yang kami jalankan. Tidak mungkin kami sebutkan secara detail. Merekrut Julio Caesar adalah salah satu usaha memperbaiki penampilan tim ini.

Estimasi Anda, kapan Persebaya menemukan bentuk permainan terbaik?
Sebelum putaran pertama selesai, Insya Allah sudah bisa dilihat perkembangannya. Kami yakin, semua tuntutan itu bisa diwujudkan tim ini meski tidak bisa sepenuhnya bisa memuaskan semua pihak. Kami berupaya keras untuk memenuhi target yang dibebankan manajemen.