Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Calon lawan Arema Cronus di AFC Cup besok (11/3), Hanoi T&T (Vietnam) bakal tampil pincang. Sebab, dari 18 pemain yang dibawa ke Malang, ada tiga pemain inti yang ditinggal di Vietnam. Mereka adalah striker naturalisasi Samson Huang Vu Kayode bersama dua pemain asing Sam Gallagher (Australia) dan Hugtun Hector (Trinidad Tobago).
Tiga pemain tersebut dipastikan absen karena alasan yang berbeda. Samson dan Gallagher harus absen karena mendapatkan kartu merah di pertandingan kualifikasi Liga Champions Asia (LCA) lawan tim Thailand Muang Thong United.
Akibatnya dua pemain ini mendapatkan larangan bermain dua kali pertandingan pertama AFC Cup. Saat menggulung klub Maladewa Maziya S&R lalu (25/2) dengan skor telak 5-1 dua pemain ini juga sudah absen.
Sedangkan Hungtun Hector terkendala masalah Visa. ”Sekarang kami Cuma punya Gonzalo Marronkle (Striker asal Argentina). Dia satu-satunya pemain asing yang ikut ke Malang melawan Arema. Itu jadi sangat berat buat kami tentunya,” kata Media Officer Hanoi T&T Nguyen Quoc Tuan.
Secara umum kubu Hanoi T&T kini berada dalam kondisi yang sulit. Target mencuri poin dengan status sebagai tim tamu dirasa semakin berat. ”Karena itu kami datang ke Malang sehari lebih awal (8/3). Dengan beberapa pemain absen, kami harus persiapan lebih bagus untuk dapat poin,” lanjut pria yang akrab disapa Tuan ini.
Meski demikian, ketika melakukan sesi latihan di Stadion Gajayana Malang, Sabtu (8/3) malam, Hanoi T&T masih memiliki enam pemain dari timnas senior Vietnam. Jumlah pemain timnas ini sama dengan Arema Cronus. Sehingga tim ini masih layak untuk diwaspadai.
Mereka adalah Duong Hong Son (kiper), Nguyen Van Biyen (belakang), Cao Sy Cuong (gelandang), Nguyen Van Quyet (gelandang), Bui Van Hieu (gelandang), dan Pham Thanh Luong (gelandang).
Dikonfirmasi terpisah, pelatih Arema Cronus Suharno tidak ingin memandang sebelah mata meski Hanoi T&T tidak diperkuat tiga pemain intinya. Karena calon lawannya itu memiliki banyak pemain timnas. ”Hanoi punya beberapa pemain timnas. Mayoritas mereka berposisi sebagai pemain tengah. Makanya kami tidak boleh memberikan ruang kepada mereka untuk berkembang. Terutama dua wingernya,” tegas Suharno.
Laporan: Iwan Setiawan