Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sudah hampir empat bulan sejak Sami Khedira menepi lantaran terlilit cedera parah pada November 2013. Kala itu, benturan keras dengan Andrea Pirlo ketika Italia beruji coba kontra Jerman membuat cruciate ligament lutut gelandang bertahan Real Madrid tersebut mengalami sobekan.
Padahal, sebelum naik ke meja operasi, Khedira telah memainkan 15 laga bagi Los Merengues. Pada musim keempatnya sejak mendarat di Santiago Bernabeu, lelaki berdarah Tunisia ini terbukti masih menjadi andalan Si Putih. Dia berturut-turut melahap lebih dari 40 laga dalam tiga musim.
Kekhawatiran awal bagi Khedira adalah dirinya bakal absen pada saat Jerman mencoba meraih gelar juara Piala Dunia 2014 di Brasil. Namun, seiring perkembangan waktu, kekhawatiran justru bisa beralih ke level klub karena Madrid membuktikan tetap bisa menyuguhkan kualitas kelas wahid meski tanpa Khedira.
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, berhasil mengakali lubang peninggalan eks pemain VfB Stuttgart itu dengan menandemkan Xabi Alonso bersama Luca Modric. Kombinasi anyar ini terbukti ciamik. Xabi semakin apik menjaga kesolidan lini tengah Madrid, sedangkan Modric kian piawai melakoni perannya sebagai pengatur serangan Los Blancos.
Meski posisinya semakin terdesak, Khedira tetap bersikap tenang. “Saya tak ingin memikirkan hal yang terlalu jauh atau mempertanyakan ihwal masa depan. Saat ini fokus saya adalah terus menjalani penyembuhan dengan mengikuti pola latihan per hari,” begitu ungkap Khedira seperti dilansir situs resmi DFB (Persatuan Sepak Bola Jerman). “Saya tak mau berspekulasi.”
Menurut jadwal, Khedira baru bisa kembali berlatih secara normal dalam tiga pekan ke depan.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Sapto Haryo Rajasa